Alat Kontrasepsi Implan KB, Pilih yang 1, 2, atau 6 Batang?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Seorang dokter memasang Implan kepada peserta KB gratis pada acara hari keluarga berencana di Lapangan Balla Lompoa, Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (4/9). TEMPO/Fahmi Ali

Seorang dokter memasang Implan kepada peserta KB gratis pada acara hari keluarga berencana di Lapangan Balla Lompoa, Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu (4/9). TEMPO/Fahmi Ali

IKLAN

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu jenis alat kontrasepsi yang digunakan dalam program nasional Keluarga Berencana atau KB adalah implan KB atau yang dikenal dengan susuk KB. Susuk ini merupakan jenis alat kontrasepsi jangka panjang.

Baca juga:
Alasan Implan KB Kurang Populer di Indonesia
Pilih - pilih Alat KB : Suntik, Pil, Implan, atau IUD

Bentuknya berupa batang kecil yang memiliki diameter sebesar 2 milimeter dan terbuat dari plastik. Susuk mempunyai pori-pori kecil yang setiap hari mengeluarkan hormon progestin yang cukup untuk digunakan dalam tempo 3 sampai 5 tahun. Ada beberapa jenis implan KB yang sudah digunakan di Indonesia.

Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Julianto Witjaksono, pada tahun 1980-an jenis implan yang digunakan adalah implan jenis 6 batang. Jenis implant ini efektif digunakan selama 5 tahun tapi sudah tidak diproduksi lagi. Implan jenis terbaru berbentuk 1 atau 2 batang yang efektif digunakan selama 3 sampai 5 tahun.

“Implan KB 6 batang saat ini sudah tidak digunakan lagi karena agak panjang, sehingga susah mengangkatnya. Yang terbaru adalah implan satu atau dua batang,” ujar Jualianto di Jakarta. Semakin sedikit jumlah batang KB implan, semakin mudah memasangnya tapi kian mahal harganya.

Julianto menjelaskan, ada kesepakatan global yang didanai Yayasan Bill and Melinda Gates untuk menentukan harga implan KB yang sama, yakni USD 8,5 dolar atau sektar Rp 115 ribu. Namun harga untuk jenis implan KB 1 batang ini belum termasuk bea masuk dan distribusi. “Sayangnya Indonesia belum secara optimal mengikuti kesepakatan itu, kita menggunakan implan dua batang dengan harga sekitar Rp 275 ribu. Padahal harga implan satu batang di bawah harga tersebut," ucapnya.

Petugas BKKBN Banyumas sedang memasang alat kontrasepsi berupa implant kepada warga Banyumas, Selasa (27/12). TEMPO/Aris Andrianto

Implan dipasang pada bagian bawah kulit lengan atas. Pemasangannya hanya dilakukan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan, serta bidan yang sudah mengikuti pelatihan khusus. Saat ini, ada 50 ribu bidan yang terampil memasang implan.

Proses pemasangannya cukup cepat hanya sekitar 3-5 menit, dengan membutuhkan sayatan kecil untuk memasukkan implan menggunakan alat khusus yang disebut trocar. Sedangkan untuk melepasnya, harus dilakukan operasi oleh dokter.

Pada umumnya, implan bisa digunakan oleh semua wanita. “Implan direkomendasikan pada perempuan sehat semua usia, tetapi untuk yang berusia di atas 40 tahun sangat baik karena mengurangi risiko kanker payudara," ujar Julianto. Di dalam KB implan, dia menambahkan, hanya berisi hormon progestin dan sama sekali tidak mengandung hormon estrogen yang selama ini dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Diantara jenis alat kontrasepsi lainnya, susuk paling rendah tingkat kegagalannya dibanding pil dan suntikan. Data WHO menunjukkan, tingkat kegagalan dengan pil KB sekitar 90 per 1000 orang, dan suntik 60 per 1000 orang. Implan memiliki angka kegagalan hanya 0,05 per 1000 orang atau terkecil, bahkan dibandingkan dengan IUD sebesar 8,5 orang dari 1000 pengguna.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."