TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 anak dari usia 5-11 tahun terpilih mewakili Indonesia pada IKEA Drawing Competition 2017 tingkat dunia di Swedia. Seluruh 20 gambar tersebut akan berkompetisi dengan peserta dari seluruh dunia, yang nantinya akan diseleksi lagi untuk lima pemenang. Lalu kelima pemenang itu dibuatkan boneka yang akan dijual di toko Ikea di seluruh dunia sebagai bagian dari Kampanye IKEA Ayo Main!
IKEA Drawing Competition merupakan kompetisi bagi anak-anak usia 4 sampai 12 tahun. Dalam perlombaan ini, mereka diminta menggambar boneka impiannya. Melihat antusiasme dan minat program ini pada tahun sebelumnya, maka di 2017 IKEA kembali menggelar IKEA Drawing Competition untuk keempat kalinya. Kompetisi ini dilaksanakan di seluruh toko IKEA di seluruh dunia secara bersamaan pada tanggal 6-19 November 2017.
Menurut Ririn Basuki, PR IKEA Indonesia, penjualan boneka tersebut akan membantu anak-anak yang berada di daerah perang atau pengungsian. "Bagi Ikea anak adalah penerus bangsa, dan produk Ikea fokus pada keselamatan anak," kata Ririn.
Psikolog anak yang juga menjadi salah satu juri kompetisi menggambar ini, Anastasia Satrio menjelaskan alasan terpilihnya 20 gambar tersebut dari 800 gambar yang masuk. "Dua puluh gambar ini menunjukkan jiwa anak, bukan dari bisikan orang tua. Jadi murni imajinasi anak. Kami tidak memilih gambar yang ada unsur kekerasan, misalnya ada pedang, pisau, atau pistol," kata Anastasia.
Dari gambar yang terlihat, kebanyakan binatang yang bentuknya tidak seperti binatang kebanyakan. Kreativitas dan imajinasi anak di sini sangat jelas terlihat, seperti gambar gurita, kuman atau ular.
Salah satu pemenang, Bintang, 7 tahun menggambar seekor binatang yang sekilas antara mirip kucing atau anjing yang dinamai Tobi. "Di rumah ada kucing namanya Tobi. Tapi bisa juga ini anjing yang ada di rumah neneknya," kata sang ibu, Anna.
Menurut Anna ini pertama kalinya Bintang mengikuti lomba dan menjadi salah satu pemenang. Kemenangan yang diraih Bintang, tidak lantas membuat Anna memasukkan anaknya les gambar. "Saya inginnya dia natural, kalau les dia jadi dibentuk, diarahkan," kata Anna.
Anna memang memfasilitasi Bintang untuk menggambar seperti buku gambar yang besar, krayon dan pensil warna. Anna menyadari jika Bintang adalah tipe anak visual.
ALIA F
