TEMPO.CO, Jakarta - Yulhee LABOUM akan menikah dengan Minhwan. Keduanya sudah bertunangan pada Kamis, 4 Januari 2018. Mantan anggota LABOUM itu memutuskan menikah muda dengan Minhwan, anggota FT Island, di usia 20 tahun, umur yang relatif muda bagi kebanyakan artis Korea yang sedang giat meniti karier.
Baca juga:
Minhwan Mengumumkan Pernikahan, Yulhee Eks LABOUM Hamil?
Kabar pernikahan yang mendadak tersebut membuat beberapa media berspekulasi bahwa Yulhee sudah hamil duluan. Agensi FT Island FNC Entertainment masih memeriksa Minhwan terkait dengan rumor tersebut.
Terlepas dari rencana pernikahan Yulhee LABOUM dan Minhwan, fenomena perempuan nikah muda dipicu oleh berbagai faktor dan dilatari persoalan yang kompleks. Berikut ini beberapa sebab perempuan memilih menikah di usia muda.
1. Ketidaksetaraan gender
Anak perempuan tidak dihargai seperti anak laki-laki dan mereka dipandang sebagai beban keluarga. Menikahkan anak perempuan pada usia yang masih muda dapat dipandang sebagai cara untuk mengurangi beban tadi. Orang tua berpikir cara tersebut dapat mengalihkan “beban”, yaitu si anak perempuan ke keluarga suaminya.
2. Hamil duluan
Perempuan yang sudah berhubungan intim dan hamil di luar nikah akan dipermalukan. Kondisi ini membuat perempuan tersebut mau tak mau harus segera dinikahkan, tanpa melihat usianya.
3. Tradisi
Di beberapa daerah, ketika anak perempuan mulai menstruasi, mereka telah dianggap menjadi wanita dewasa oleh masyarakat setempat. Sejak itu, perempuan tersebut harus bersiap menghadapi jenjang kehidupan berikutnya, yakni perkawinan.
4. Kemiskinan
Lebih dari separuh anak perempuan dari keluarga miskin di negara berkembang menikah di usia muda. Keluarga anak perempuan itu percaya, dengan menikah muda, masa depan anak akan lebih terjamin. Dalam beberapa kasus, nikah muda adalah cara untuk melunasi utang, meredakan perselisihan, atau menyelesaikan alienasi sosial, ekonomi, dan politik.
5. Ketidakamanan
Banyak orang tua yang menikahkan anak perempuan mereka dengan alasan keamanan, misalnya berisiko mengalami pelecehan dan kekerasan seksual.
6. Pendidikan rendah
Banyak anak perempuan yang tidak bersekolah. Dengan begitu, orang tua menganggap pernikahan adalah pilihan terbaik bagi anak perempuan mereka. Anak perempuan dengan pendidikan rendah tiga kali lebih besar kemungkinannya menikah di usia muda dibandingkan dengan anak perempuan yang berpendidikan.
SOOMPI | GIRLSNOTBRIDES | INTERNETSHAKESPEARE | ASTRIA PUTRI NURMAYA