TEMPO.CO, Jakarta - Stamina yang kuat jelas dibutuhkan para pembalap ketika mengikuti kompetisi. Khusus untuk reli dakar sepeda motor, pembalap perempuan Laia Sanz berbagi kiat menjaga tubuh tetap bugar di tengah medan yang ekstrem, jarak tempuh yang jauh, dan durasi balapan yang lama.
Baca juga:
Mengenal Laia Sanz, Si Cantik yang Perkasa di Reli Dakar
Laia Sanz merupakan seorang pembalap motor reli dakar perempuan terbaik. Pada 6 Januari 2018, perempuan asal Spanyol ini memulai balapan Reli Dakar kedelapan di Peru, Bolivia, dan Argentina. Mengutip Enduro21, kompetisi akan berlangsung selama dua minggu. Selama itu pula Laia Sanz dan pembalap lainnya harus menjaga kebugaran tubuh dan menempuh perjalanan dengan sepeda motor di jalur off-road.
Laia Sanz, pembalap KTM asal Spanyol saat tampil dalam Dakar Rally 2018 antara Lima dan Pisco di Peru, 6 Januari 2018. AP
“Kondisi tubuh yang prima menentukan pikiran selama kompetisi," kata Laia Sanz. Dengan tahapan kompetisi yang bisa memakan waktu 8 jam, peserta hanya mendapatkan minum di siang hari. Selama itu pula, Laia Sanz dan pembalap lainnya harus mengarungi bukit pasir, lumpur, rumput, dan jalan berbatu, dan lainnya.
Jarak setiap tahap bervariasi, mulai dari jarak pendek hingga 800-900 kilometer per hari. Lantas apa bekal Laia Sanz selama perjalanan? "Saya membawa sandwich kecil dan membawa sebatang cokelat, kacang-kacangan, dan buah-buahan," ucap Laia Sanz. "Saya menyimpan itu semua di dalam jaket dan dimakan di tengah hari, saat mau mulai jalan, dan ketika isi bensin."
Laia Sanz. REUTERS
Laia Sanz menerapkan teknik menjaga stamina dengan membawa bekal karena berkaca dari pengalamannya selama mengikuti reli dakar. Saat menjalani reli dakar pertama, berat badan dia turun 6 sampai 7 kilogram karena jam tubuhnya kacau dan sempat kesusahan makan. Kini selain membawa bekal di balik jaket balapnya, Laia Sanz juga mempersiapkan diri dengan berolahraga dan diet ketat sebelum dan selama kompetisi.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA