TEMPO.CO, Jakarta - Kabar mengenai gugatan cerai Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok terhadap istrinya, Veronica Tan, membuat publik terkejut. Sebab, selama ini Ahok dan Veronica Tan selalu menunjukkan hubungan yang harmonis. Veronica Tan mendampingi Ahok dalam perjalanan karier, bahkan sampai saat Ahok menjalani hukuman penjara.
Baca juga:
Ahok - Veronica Tan, Cinta di Gereja dan Belajar Dewasa
Menerima gugatan cerai bukanlah urusan yang sepele. Psikolog Dessy Ilsanty menjelaskan bagaimana keputusan dan langkah yang ditempuh istri dalam menghadapi gugatan cerai menjadi suatu hal yang penting, dan berimbas panjang.
“Kalau istri tidak tahu jika dia akan digugat cerai, pasti akan syok. Dalam kondisi emosional, seringkali pikiran atau logikanya tidak akan berjalan sejernih biasanya,” tutur Dessy Ilsanty kepada Tempo, Selasa 9 Januari 2018. Lantaran pikiran yang ruwet dan emosi tak stabil, maka ada potensi dalam keadaan seperti itu banyak yang mengambil keputusan tidak bijak.
Sebab itu, tindakan pertama bagi istri bila digugat cerai adalah tidak melakukan tindakan apapun. “Apabila merasa emosi dan syok, jangan mengambil keputusan gegabah. Yang perlu dilakukan adalah tenang dulu. Pikiran kenapa sampai muncul gugatan cerai lalu refleksikan kembali bagaimana kehidupan pernikahan yang dijalani selama ini," ujar Dessy.
Melihat kembali kehidupan pernikahan adalah langkah yang penting. “Apa kesalahan saya, apa kesalahan suami, dan apa kesalahan kita. Review lagi dan lihat apakah kondisi ini masih bisa diperbaiki dengan rekonsiliasi atau memang sebaiknya berpisah," ucapnya. Jika keputusannya istri menolak cerai alias ingin rujuk, maka dia bisa membicarakannya dengan orang-orang terdekat, misalnya anggota keluarga yang dipercaya kedua belah pihak.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA
