TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini kita sering mendengar informasi yang menyebutkan bahwa MSG berbahaya untuk kesehatan. Hal ini membuat banyak orang mulai mengurangi atau bahkan meniadakan MSG dalam menu makan harian sebagai bagian dari upaya gaya hidup yang lebih sehat.
Namun baru - baru ini asosiasi P2MI (Persatuan Pabrik Monosodium Glutamate dan Glutamic Acid Indonesia) menerbitkan rilis terkait MSG. Tujuannya adalah meluruskan pemberitaan yang banyak beredar tentang bahaya MSG, bahwa fakta-fakta ilmiah sudah menunjukkan MSG aman untuk dikonsumsi. Berikut ini beberapa fakta ilmiah yang mendukung hal tersebut.
1. MSG / vetsin / mecin adalah bahan tambahan pangan penyedap rasa yang terbuat dari bahan alami (tetes tebu), bukan zat kimia, yang dibuat melalui proses fermentasi.
2. Kandungan zat dalam MSG ada 3, yaitu: Asam Glutamat 78 persen, Natriom 12 persen, dan Air 10 persen. Sebagai zat utama adalah Asam Glutamat yang merupakan Asam Amino yang tidak berbeda dengan Asam Glutamat yang terkandung dalam makanan alami sehari - hari, seperti tomat, susu, keju, dan sebagainya.
3. MSG mudah larut dan dapat dimetabolisme dengan baik dalam tubuh.
4. MSG sudah diakui keamanannya oleh beberapa badan dunia yang berkompeten dalam bidang makanan, seperti JECFA (terdiri dari FAO dan WHO), FDA dan juga oleh Kementerian Kesehatan serta BPOM RI.
5. MSG adalah salah satu bahan tambahan pangan yang paling aman dan diizinkan untuk dikonsumsi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.033 Tahun 2012 dengan takaran penggunaan "secukupnya",
6. Berdasarkan penjelasan pada angka di atas, maka dapat disimpulkan bahwa MSG adalah aman dikonsumsi, serta tidak menimbulkan dampak buruk untuk kesehatan.
Baca juga:
Coba Telur Angsa, Ukuran dan Nutrisinya 3 Kali Lebih Banyak
Ibu Hamil Makan Telur Angsa, Jaga Daya Ingat dan Kesehatan Janin
Makan Cabai Rawit Hijau, Sehat dan Bikin Melek