TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak orang Indonesia ingin eksis di media sosial, seperti Instagram. Sebab itu, kian banyak pula yang memutuskan melakukan perawatan kecantikan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan popularitas mereka.
Baca juga:
Daftar 5 Resolusi 2018 tentang Kecantikan
“Industri kecantikan di Indonesia meningkat sebesar 10,6 persen. Selain itu, industri kecantikan menjadi salah satu bisnis yang bikin orang ketagihan," kata Deputi CEO MarkPlus, Jacky Mussry di Jakarta. Ketagihan yang dimaksud Jacky Mussry adalah kendati konsumen sudah punya sebuah produk kecantikan, dia tetap akan membeli lagi produk yang sama atau merek yang lain.
Salah satu pemain di industri kecantikan adalah klinik atau salon kecantikan. Keberadaan klinik kecantikan kini menjadi bagian dari kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Kendati persaingan di industri kecantikan kian ketat, konsumennya biasanya lebih loyal. "Karena itulah industri kecantikan berkembang pesat. Generasi milenial juga semakin tertarik pada berbagai produk perawatan kecantikan dan mereka lebih jeli dalam melihat hasil, dari review, keamanan, dan kepuasan pembeli," kata Jacky Mussry.
Ilustrasi dokter kecantikan. barrfacialplasticsurgery.com
Dia menjelaskan, generasi milenial ingin meningkatkan penampilan mereka dengan datang ke klinik kecantikan karena ingin diakui lingkungan, mendapat pujian, dan mendapat tempat di lingkaran pertemannya. Menurut Survei MarkPlus, sebanyak 73 persen generasi milenial menjalani perawatan kecantikan demi mendapat pengakuan sosial untuk kepercayaan diri, dan 27 persen wanita melakukan perawatan kecantikan karena mencari solusi untuk masalah kulit. "Sebab itu, media sosial memiliki peran besar dalam meningkatkan popularitas industri kecantikan," ucapnya.
ASTARI PINASTHIKA SAROSA