CANTIKA.COM, Jakarta - Tahun 2018, Fika Fawzia memasuki tahun keempat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019, Susi Pudjiastuti. Fika kerap mencatat pengalaman dan perjalanannya menjadi asisten pribadi menteri.
Catatan tersebut belakangan sudah dia rangkum dan tulis ulang dalam bentuk buku. Sementara, judul buku yang ia buat itu menggunakan istilah asrot, ketimbang asisten pribadi atau asisten menteri.
Rupanya, asrot merupakan istilah yang umum di kalangan pemerintahan. Tapi mungkin cukup membuat awam mengerutkan kening. “Asisten sorot,” ucap Fika, asisten pribadi Susi Pudjiastuti, kala dijumpai di kawasan Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Fika mengenang perjalanannya bersama Menteri Susi Pudjiastuti sejak pertama kali ia dihubungi dan menemui Susi di Gedung Mina Bahari 1 di Jakarta Pusat. “Apa yang bisa kamu lakukan untuk saya?" demikian pertanyaan pertama Susi kepada Fika di pertemuan pertama mereka.
Dalam kondisi masih bingung, Fika memberi jawaban dengan lantang, "apapun yang Ibu minta, saya bisa lakukan,” terang Fika mengingat kembali jawabannya saat itu. Tak disangka jawabannya tersebut dibalas Susi Pudjiastuti dengan pertanyaan “Kapan kamu bisa mulai?”
Sejak itu pula Fika yang sebelumnya bekerja di Unit Kerja Presiden beralih kantor dari Jalan Veteran ke Medan Merdeka Timur.
Di buku tersebut, Fika bercerita dengan runut dan detail ihwal seperti apa kegiatannya sehari-hari mendampingi Susi Pudjiastuti. Dia juga melampirkan seperti apa pola komunikasi dirinya dengan Susi. Betapa perlahan hubungan seorang menteri dengan asisten pribadinya ini bisa terjalin demikian cair. Dari Susi Pudjiastuti, Fika belajar bagaimana ia menjaga kepercayaan dari orang yang sebetulnya tak mudah dekat dan bisa bekerja dengan siapapun.
Fika Fawzia dan Susi Pudjiastuti (Instagram)
Fika juga bercerita seperti apa pekerjaan yang dijalani terutama di tahun pertama kala belum punya tim sendiri. Waktu yang terkuras, energi yang terus dicurahkan untuk bekerja, ponsel yang harus terus terjaga. Satu hal yang harus ia jaga adalah tetap waras, ucap Fika bereloroh.
Tapi menurutnya, masuk ke tahun-tahun berikutnya ia sudah bisa mengikuti ritme bekerja Susi. Perjalanannya mendapingi salah satu menteri yang kerap disorot media ini diwakili dengan sebutan ‘roller coaster’. “Pengalaman bekerja dengan beliau itu ya seperti itu,” tutur Fika.
Fika belum bisa memastikan kapan bukunya tersebut akan diterbitkan. Menurutnya perlu mencari waktu yang tepat agar orang tak mengaitkan penerbitan buku dengan berbagai pemberitaan yang kerap menyorot bosnya.
Fika kerap memanggil Susi Pudjiastuti dengan sebutan boss. Namanya belakangan turut muncul di pemberitaan lantaran sosoknya selalu mendampingi Susi setiap saat serta mengundang pertanyaan masyarakat. Fika Fawzia merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Setelah itu ia melanjutkan studi ke Lee Kuan Yew School of Public Policy di Singapura.
AISHA SHAIDRA
