TEMPO.CO, Jakarta - Pada awal 2018, sekitar 300 wanita di industri Hollywood meluncurkan kampanye “Time’s Up” yang berarti waktu sudah habis. Kampanye ini bertujuan untuk mengangkat isu pelecehan seksual, perbedaan gaji wanita dibanding pria, dan diskriminasi di Hollywood. Selain itu mereka juga ingin membantu wanita di industri lain yang menghadapi hal yang sama.
Produser Shonda Rhimes, sutradara Ava DuVernay, dan aktris Reese Witherspoon menjadi salah satu anggota yang mengatur kampanye ini. “Time’s Up” dibuat sebagai langkah lanjut dari kampanye #MeToo, yang menunjukkan betapa seringnya pelecehan seksual terjadi di berbagai industri.
"Kami ingin semua korban pelecehan seksual, di mana pun untuk didengarkan, dipercaya, dan mengetahui bahwa kita bisa membuat pelaku bertanggung jawab," tertulis di surat resmi Kampanye Time’s Up, dikutip dari TIME.
Baca juga:
Scarlett Johansson Sindir James Franco Soal Pelecehan Seksual
Pelecehan Seksual, Bagaimana Gaung Kampanye #MeToo di Cina
Inisiatif ini juga muncul karena gerakan #MeToo, yang menunjukkan betapa sulitnya untuk wanita kelas menengah mencari keadilan dibanding mereka yang bekerja di industri profil tinggi seperti media dan Hollywood. Karena itu, gerakan membantu mendonasikan USD 13 juta, atau Rp 173.056.000.000 untuk pembela hukum yang membantu wanita di seluruh dunia saat melaporkan pelecehan atau kekerasan seksual yang terjadi kepada mereka.
Selain itu, kampanye ini juga ingin mendorong gaji yang sama untuk wanita dan pria dengan posisi yang sama. Kampanye ini juga mendorong undang-undang yang menargetkan bagaimana perilaku seksual diperlakukan. Kampanye ini telah terlihat di acara Golden Globe 2018 pada 7 Januari di Amerika Serikat dengan menggunakan busana warna hitam atau menggunakan pin yang tertulis “Time’s Up.”
ASTARI SAROSA