CANTIKA.COM, Jakarta - Sebagian orang menganggap Hari Valentine adalah istimewa, hari yang penuh kasih sayang. Biasanya pada hari tersebut beberapa tempat seperti mall dan pertokoan akan memberikan sentuhan warna pink dan merah. Warna yang identik dengan nuansa cinta dan romantis.
Tapi, seiring berjalannya waktu dan pemikiran anak muda di negara besar, kini banyak yang mulai membenci Hari Valentine. Meskipun pada akhirnya ada perdebatan bahwa tidak ada yang salah dalam merayakan hari pernuh kasih sayang ini. Mengutip IndiaToday, berikut adalah beberapa alasan anak-anak muda membenci gagasan HariValentine.
Baca juga: Manjakan Kekasih di Hari Valentine, Promo Makan Malam dan Konser
1. Komersialisasi cinta
Ada yang bilang cinta adalah emosi yang tidak bisa ungkapkan ke dalam kata-kata, tapi saat Valentine cinta biasanya disimbolkan dengan cokelat. Bagaimana mungkin seseorang memikirkan merangkum cinta dalam sesuatu yang bisa dibeli dengan uang, entah itu sesuatu yang sekecil coklat atau sesuatu yang sama besarnya dengan berlian. Saat cinta datang dengan label harga, apakah itu benar-benar cinta?
2. Berpura-pura jatuh cinta
Bagaimana mungkin seluruh dunia merasakan gelombang cinta pada satu hari tertentu sepanjang tahun? Tak perlu dikatakan lagi, bahwa pertunjukkan cinta ini tidaklah murni. Dengan demikian, seluruh kepura-puraan dalam “oh so in love” dengan seseorang yang penting adalah yang menghancurkan hari ini bagi kebanyakan anak muda, terutama dengan media sosial yang memainkan peran besarnya.
Baca juga: Valentine, Hati - hati dengan Rayuan Lelaki Hidung Belang
3. Mengapa cinta terbatas pada pasangan Anda?
Siapa bilang Valentine seharusnya menjadi hari di mana Anda mengekspresikan cinta hanya untuk pasangan Anda? Mengapa tidak mengungkapkan cintamu kepada setiap anggota keluarga atau teman yang berarti? Jika hari ini benar-benar tentang cinta, emosinya tidak mungkin terbatas hanya untuk satu orang, bukan? Lebih baik lagi, rayakan Hari Valentine dengan merayakan cinta yang Anda miliki untuk diri sendiri!
ilustrasi cinta valentine (pixabay.com)
4. Tekanan bagi si jomblo
Pikirkan semua orang yang jomblo yang ada dalam hidup Anda. Tidakkah mereka mulai kesal setiap satu hari dalam setahun ini? Mengapa? Karena norma masyarakat menentukan bahwa Anda memiliki teman kencan atau seseorang yang istimewa untuk merayakan hari ini bersama. Dengan demikian, mereka yang tidak memiliki teman kencan merasa seperti menjadi individu yang tak utuh pada tanggal 14 Februari setiap tahun, ini tidak baik untuk kesehatan mental orang tersebut.
5. Mempromosikan patriarki
Siapa yang sebenarnya diharapkan merayakan Hari Valentine? Siapa yang mendapat bunga pada Hari Mawar? Lebih dari apapun, Hari Valentine mempromosikan gagasan tentang seorang pria yang merayu wanita baik dengan hadiah dan bunga, atau hanya untuk pergi berkencan bersamanya. Sementara contoh gadis yang memimpin masih sangat sedikit.