CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu rahasia agar rumah tangga langgeng adalah rutin berhubunganintim. Namun jika hubungan intim dilakukan dengan gaya yang sama dan diulang selama bertahun-tahun, bukan tidak mungkin Anda dan pasangan merasa bosan.
Sebaiknya, jangan ragu mengomunikasikan gaya bercinta dengan pasangan. Pelajari selera bercinta si dia dan dapatkan manfaatnya. Mengganti gaya bercinta bukan soal kepuasan seks semata, karena ternyata setiap gaya bercinta ternyata ada tujuannya.
Menurut dr. Boyke Dian Nugraha SpOG, MARS, generasi 1980-an ke belakang menggunakan gaya atau posisi konvensional yakni misionaris. Wanita berada di bawah, pria di atas. Gaya misionaris, kata Boyke, sudah ada dari zaman baheula. Dengan gaya ini, mulut rahim terendam cairan sperma sehingga memudahkan terjadinya kehamilan.
Baca juga: 8 Posisi Bercinta yang Paling Disukai Pria
Ilustrasi pasangan berpelukan di tempat tidur. shutterstock.com
Memasuki dekade 1990-an, akses informasi seputar seks mudah didapat. Gaya bercinta yang beragam memancing rasa ingin tahu mayoritas generasi muda. Akibatnya, angka seks bebas kian meningkat. Sisi positifnya, variasi gaya bercinta memberi lebih banyak manfaat buat pasangan suami istri.
Alternatif lain, pilih posisi sendok garpu, di mana suami melakukan penetrasi ke organ intim istri dalam posisi sama-sama miring. Fenomena yang kerap terjadi tapi jarang disadari suami, istri susah orgasme. Saat berhubungan, istri tampak amat menikmati padahal belum mencapai klimaks.
Baca juga: Bahaya Bercinta Gaya Doggy Style buat Perempuan
“Suami mesti aktif mencari titik G-spot istri. Karenanya, saya sarankan posisi woman on top. Dengan posisi itu, istri memegang kendali. Kalau istri habis bersalin dan mengkhawatirkan pendarahan di organ intim saat bercinta, doggy style bisa dijadikan solusi. Selama tujuannya baik dan bukan (seks) menyimpang, jangan ragu melakukan variasi berhubungan,” ujar Boyke.