CANTIKA.COM, Jakarta - Ikon dunia perfilman India, Sridevi, meninggal 24 Februari 2018 di Dubai, Uni Emirat Arab. Dia meninggal di usia 54 tahun karena mengalami serangan jantung.
Mengutip laman, Timesofindia, serangan jantung mendadak adalah sesuatu yang tak terduga dan tiba-tiba kehilangan fungsi jantung, pernapasan dan kesadaran. Hal itu terjadi karena gangguan mendadak pada fungsi jantung yang menyebabkan terganggunya pemompaan darah.
Baca Juga:
Baca juga: 6 Fakta tentang Sridevi yang Perlu Anda Tahu
Akibatnya, pasokan darah ke tubuh terputus. Serangan jantung mendadak membutuhkan perhatian medis segera dan segera. Jika tidak diberi perawatan yang tepat, bisa menyebabkan kematian.
Ada perbedaan antara serangan jantung mendadak dan serangan jantung. Dalam serangan jantung, aliran darah tersumbat di sebagian jantung dan ini melukai otot. Terkadang, serangan jantung bisa memicu serangan jantung mendadak.
Baca juga: Hasil Riset: Makan Kacang Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Tak satu pun dari penyakit tersebut bisa dijelaskan gejalanya. Setiap masalah dalam tubuh memberi kita tanda, betapapun halusnya. Namun, ketika tiba-tiba terjadi serangan jantung, dokter sering mengatakan bahwa serangan tersebut mungkin benar-benar tiba-tiba dan tidak memberi tanda peringatan sama sekali.
Sebuah penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa bahkan serangan jantung mendadak memiliki indikator peringatannya. Beberapa gejala awal yang umum adalah pusing yang tidak mudah hilang, rasa lelah secara umum, sesak napas, palpitasi jantung, serta nyeri dada yang mungkin terjadi sedini empat minggu sebelum serangan jantung.
Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa serangan jantung dan gejala serangan jantung berbeda pada wanita dan pria. Meski ada banyak gejala yang umum terjadi, ada berbagai perbedaan, misalnya gejala mungkin lebih halus dan lebih ambigu. Nyeri dada mungkin bukan nyeri primer dan bisa disertai mual, kelelahan, nyeri di punggung, leher dan bahu juga.
Baca juga: Ibu Makhluk Multitasking, Rentan Stres dan Waspadai Penyakit Ini
Penyumbatan arteri yang ketat tidak terlalu umum pada wanita tapi juga pada pria. Alasan di balik perbedaan ini adalah wanita dapat mengalami preeklampsia, masalah tekanan darah tinggi selama kehamilan, dalam kehidupan mereka. Selain itu, menopause menempatkan perempuan pada risiko lebih tinggi menderita penyakit jantung selama fase kehidupan mereka.
Ada banyak faktor risiko gaya hidup yang meningkatkan kemungkinan serangan jantung. Seperti, masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi, diabetes, merokok, kadar kolesterol tinggi dan tidak atau kurang aktivitas fisik.