CANTIKA.COM, Jakarta - Perhelatan mode tahunan, Muslim Fashion Festival atau Muffest Indonesia akan berlangsung pada 19- 22 April 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). National Chairman Indonesian Fashion Chamber atau IFC, Ali Charisma mengatakan Muffest kali ini akan hadir dengan peningkatan kualitas supaya Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia.
Baca juga:
Fashion Jas Oversize Seolhyun yang Kece
Pilihan Fashion Chelsea Islan Bukan Cuma untuk Penampilan
Koleksi Fashion Capricorn Plus dari Zaskia Sungkar di IFW 2018
"Muffest yang berlangsung bulan depan semoga dapat meningkatkan produk dan menampilkan ragam keunggulan fashion muslim Indonesia. Dan tentunya mampu menarik minat pembeli dari lokal maupun luar negeri," kata Ali Charisma dalam jumpa pers Muffest 2018 di Aston Kuningan Setiabudi, Jakarta, Kamis 22 Maret 2018.
Acara Muffest 2018 tersebut mendapat dukungan dari komunitas muslim dan pemerintah, yakni Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau KUKM, serta komunitas Hijabers Community, dan Hijabers Mom Community.
Sesi Trunk Show Road to MUFFEST 2018. BISNIS.com
Sebanyak seratus desainer akan unjuk karya di runway Muffest 2018. Mereka akan menampilkan Indonesia Tren Forecasting 2018 yang artinya busana muslim yang mengikuti kemajuan zaman. Ada juga pameran 200 merek fashion muslim di arena Muffest. Ali Charisma mengatakan target pengunjung acara ini mencapai 50 ribu orang dengan total transaksi Rp 35 miliar. Para pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp 25 ribu.
Beberapa perancang busana dan brand fashion muslim yang akan menunjukkan koleksinya antara lain Fitria Aulia by Warnatasku, Barli Asmara, Kami, Khanaan, Zoya, Hannie Hananto, Irna Mutiara, Najua Yanti, Neera Alatas, Eugene, Lisa Fitria, dan Ivan Gunawan.
Sesi Trunk Show Road to MUFFEST 2018. BISNIS.com
Menurut Ali Charisma, tantangan di dunia fashion saat ini sangat besar karena pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dan menggerus produk lokal. "Bisa jadi orang lebih memilih merek luar negeri karena harga lebih murah," ujarnya. Sebab itu, dia melanjutkan, sejumlah pihak mesti mendorong produk lokal untuk bersaing dengan brand luar negeri, baik dari sisi harga maupun kualitas.
ANDRA PRABASARI