CANTIKA.COM, Jakarta - Dilema keluarga biasanya terjadi ketika adik ingin segera menikah 'melangkahi' kakak perempuan. Etikanya memang adik meminta izin karena mendahului kakaknya untuk menikah. Namun masalah bisa muncul jika kakak menolak dilangkahi atau meminta 'hadiah' atau 'pelangkah' yang memberatkan adik dan pasangannya.
Baca juga:
Karakter Orang Tua Zaman Now Bikin Anak Lebih Mandiri
Jika ini terjadi, maka orang tua mesti mengambil peran sebagai penengah. Orang tua mesti berempati kepada keduanya anaknya sekaligus memberi solusi. Apabila orang tua tak mampu menjadi penengah dan memberi jalan keluar, psikolog klinis dewasa Pustika Rucita menyarankan orang tua meminta bantuan pihak ketiga ketika kondisi itu sangat mengganggu hubungan keluarga.
"Coba libatkan orang lain, seperti keluarga atau orang kepercayaan seperti psikolog, pemuka agama, yang dapat memberikan pendapat netral," kata Pustika Rucita. Dia juga menganjurkan sang kakak lebih memahami kondisi adiknya dan diri sendiri.
Dalami lagi apa yang membuat kakak menolak dilangkahi adiknya. Misalnya, apakah sebenarnya dia sudah memiliki calon suami namun pasangannya itu belum siap menikah, atau sebab lain. "Jika memang tidak ada alasan yang sangat memberatkan, sebaiknya tidak menghalangi adik menikah terlebih dulu," ujar Pustika.
Sulitnya Melakukan Komunikasi dengan Anak Praremaja (Depositphotos)/Tabloid Bintang
Cara pikir serupa juga berlaku bagi orang tua yang berkeras anak sulungnya harus menikah lebih dulu. Sebab menurut Pustika, orang tua seharusnya menjadi penengah bagi anak-anaknya dan tetap netral dalam masalah ini.
Untuk adik yang ingin melangkahi kakaknya, Pustika menyarankan dia meluangkan waktu bersama si kakak untuk saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain. "Berikan perhatian yang tulus dan tidak dibuat-buat. Hindari juga emosi berlebihan dalam menanggapi kekhawatiran kakak," kata Pustika.
Adik juga perlu berempati dengan kekhawatiran yang mungkin muncul dalam diri kakak. Ajak juga calon adik ipar untuk mengenal lebih dekat calon kakak iparnya. "Bisa dengan mengajak calon kakak ipar berbicara dan melibatkannya dalam aktivitas bersama, misalnya saat sedang berkunjung ke rumah," ujar Pustika.
Komunikasi sedari awal amatlah penting. Sampaikan niat untuk menikah kepada kakak tanpa perantara. "Utarakan secara konkret apa yang mendasari keputusan menikah, langkah yang disiapkan, harapan pernikahan, dan bentuk dukungan yang diharapkan dari kakak," kata Pustika. Komunikasi yang lancar ini bakal mempermudah adik seandainya si kakak meminta pelangkah.
Pustika melanjutkan salah satu sebab kakak menolak dilangkahi menikah oleh adik adalah kekhawatiran jodohnya akan seret jika benar-benar didahului menikah. "Sepengamatan saya, fenomena ini lebih banyak terjadi pada saudara sesama perempuan karena mungkin ada tuntutan tertentu pada perempuan. Misalnya, perempuan sebaiknya menikah sebelum usia tertentu sehingga kalau 'dilangkahi' menikah akan berpengaruh terhadap jodohnya," kata dia.