CANTIKA.COM, Jakarta - Sample Registration Survey yang dirilis pada 2014 menyebut diabetes sebagai pembunuh nomor 3 di Indonesia dengan persentase 6,7 persen. Penyakit ini hanya kalah pamor dari penyakit stroke (21,1 persen) dan jantung koroner yang menduduki peringkat ke-2 dengan persentase 12,9 persen.
Fakta lain yang tak kalah miris, prevalensi diabetes di Indonesia meningkat dari 5,7 persen pada 2007 menjadi 6,9 persen atau sekitar 9,1 juta jiwa pada 2013.
Data terbaru dari International Diabetes Federation Atlas yang dirilis 2017 menyatakan Indonesia negara ke-6 di dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, yakni 10,3 juta jiwa. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperingatkan jika tidak ditangani dengan serius, bukan tidak mungkin jumlah penderita diabetes di Indonesia akan mencapai 21,3 juta jiwa pada 2030.
Baca juga:
Penderita Diabetes, Bisa Makan Nasi dengan Tepung Kelapa
Rutin Cek Gula Darah di Rumah, Kunci Mengendalikan Diabetes
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, dr. Em Yunir Sp.PD, KEMD menjelaskan, "Penyakit diabetes bisa menyerang mereka yang berusia 30 tahun ke bawah. Biasanya, mereka memiliki faktor risiko, yakni riwayat keluarga, penyakit kardiovaskular, berat badan berlebih, hipertensi, dan gaya hidup tidak sehat. Patut diingat, 90 persen dari total kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2 yang umumnya terjadi pada orang dewasa."
Ia menambahkan, beberapa tahun terakhir diabetes tipe 2 ditemukan pada anak-anak dan remaja. Hal ini berkaitan dengan pola makan tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik yang membuat anak memiliki berat badan berlebih.
Karena itu, Em Yunir mengingatkan kembali pentingnya gaya hidup Cerdik. Cerdik singkatan dari cek kesehatan berkala, yaitu periksa tensi, gula darah, dan kolesterol secara teratur serta mengendalikan berat badan.
"Enyahkan asap rokok dan tidak merokok. Rajin beraktivitas fisik minimal 30 menit sehari. Diet seimbang dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi, perbanyak konsumsi buah dan sayur. Istirahat cukup, dan yang terakhir kelola stres dengan baik dan benar," papar Em Yunir.