CANTIKA.COM, Jakarta - Prosedur kecantikan filler semakin digemari berkat Kylie Jenner. Selain pada bibir, suntik filler juga bisa dilakukan di bagian wajah lain seperti hidung, pipi, dagu, hingga dahi. Tapi ternyata suntik filler bisa menyebabkan ketergantungan.
Sebabnya, suntik filler akan membuat kulit melar sehingga dibutuhkan lebih banyak filler ketika filler habis. Kondisi ini akan mempercepat proses penuaan karena jaringan tersebut tidak akan beregenerasi seiring bertambahnya usia.
"Setiap kali Anda memasukkan filler, kantong (kulit) menjadi semakin besar dan kantung tersebut membutuhkan filler yang banyak dan lebih banyak lagi agar tetap terisi." ucap ahli bedah plastik (kecantikan), Michelle Yagoda seperti dilansir dari laman Huffington Post.
(Depositphotos)
Jika filler dilakukan di bibir, bibir berpotensi melar, berkerut atau bahkan berubah bentuk. Michelle Yagoda juga mengungkapkan filler bisa berpindah tempat ketika disuntikkan ke dalam bibir karena bibir terdiri dari otot yang kerap bergerak.
Sama halnya dengan bibir, gaya gravitasi akan memengaruhi filler yang disuntikkan ke bagian pipi hingga bertumpuk di bawah. Akibatnya, proporsi wajah menjadi berubah. Lantas, bolehkah filler digunakan? Menurut ahli bedah plastik (kecantikan) Andrew Jacono, filler boleh digunakan tapi perlu diingat suntik filler tidak akan memperlambat proses penuaan.
"Memasukkan filler terlalu banyak pada wajah dan berusaha mengatasi proses penuaan, yang tampaknya berhasil, mulai membuat seseorang tak tampak (fisik) seperti dirinya sendiri," ucap Jacono
(Depositphotos)
Meski hasilnya berbeda-beda antar tiap individu, Michelle Yagoda mengingatkan filler bisa lebih lama digunakan bagi mereka yang berusia muda karena kulit mereka yang masih kencang dan elastis. Sedangkan bagi mereka yang berusia 40-50an, filler bisa digunakan selama 3-5 tahun.
Hal senada juga dikemukakan Andrew Jacono, menurutnya sebagian orang bisa menggunakan filler rutin hingga 8-10 tahun. Namun dampaknya, jaringan kulit tetap akan menjadi melar.