CANTIKA.COM, Jakarta - Rutinitas yang paling sederhana dalam ritual kecantikan adalah membersihkan wajah. Namun untuk mendapatkan hasil maksimal dari rutinitas pembersihan harian, membutuhkan sedikit perhatian. Bukan hanya bagaimana cara kamu mencuci wajah, tapi kapan, seberapa sering, dan jenis pembersih wajah apa yang digunakan juga harus diperhatikan.
"Pembersihan wajah yang tepat mencegah jerawat, dapat memperbaiki kesehatan kulit, dan bahkan dapat mengurangi peradangan kulit," ujar Joshua Zeichner, M.D., direktur penelitian kosmetik dan klinis di bidang dermatologi di Mount Sinai Hospital di New York, Amerika Serikat. Untuk memastikan kamu melakukan pembersihan wajah dengan baik, hindari beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat mencuci wajah berikut ini, seperti dilansir dari laman Self.
#1. Lupa mencuci wajah sebelum tidur
Mencuci wajah di malam hari wajib dilakukan jika Anda memakai dan tidak memakai makeup. "Pada siang hari, minyak alami dan keringat menumpuk di kulit," kata Dr. Zeichner. Tidak membersihkan semua kotoran dan minyak pada malam hari, dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan jerawat.
#2. Tidak membersihkan wajah di pagi hari
Kamu mungkin berpikir membersihkan kulit cukup dilakukan sebelum tidur. Kuman dari sarung bantal bisa berpindah ke wajah saat tidur, bahkan jika rajin mencuci sarung bantal sekalipun. "Saat tidur di malam hari, bakteri dari air liur dan minyak dari rambut Anda dengan mudah berpindah ke wajah dan mata ," ujar Rachel Nazarian, M.D., dermatolog dari Schweiger Dermatology Group di New York dan New Jersey, Amerika Serikat. Bersihkan wajah di pagi hari untuk menyegarkan kulit dan memungkinkan produk perawatan kulit lainnya terserap dengan baik pada kulit.
#3. Menggunakan air bersuhu panas
"Temperatur yang ekstrem, seperti air panas dapat menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan kerusakan jaringan yang halus," ujar Dr. Zeichner. Hal ini dapat menyebabkan kulit akan cepat mengering, menjadi lebih gatal dan terkelupas dari waktu ke waktu. Sebagai gantinya, gunakan air suam-suam kuku untuk mencuci wajah.
#4. Menggunakan pembersih wajah untuk menghapus makeup
"Banyak merek makeup yang tahan air, sehingga pembersih dasar tidak akan menghilangkannya secara menyeluruh," jelas Dr. Nazarian. Untuk alasan ini, sangat penting untuk menggunakan tisu pembersih makeup yang lembut, micellar water, atau pembersih makeup berbasis minyak sebelum Anda membersihkan wajah terutama setelah memakai makeup cukup lama.
#5. Hanya menggunakan tisu pembersih makeup untuk membersihkan wajah
Membersihkan wajah dengan tisu pembersih tidak cukup baik. "Meskipun dapat menghilangkan make-up dan kotoran, tisu pembersih makeup juga meninggalkan residu," ujar Nazarian. Gunakan terlebih dahulu untuk menghilangkan make up jika diperlukan, lalu bilas residu dan sisa minyak dan bakteri dengan pembersih lembut.
#6. Menggunakan pembersih yang tidak sesuai dengan jenis kulit
Jika kamu memiliki kulit sensitif pilih pembersih wajah yang lembut dan menghidrasi. Kulit berminyak atau berjerawat, Zeichner merekomendasikan menggunakan pembersih berbentuk busa atau berbasis seperti salisilat untuk menghilangkan kelebihan minyak dan kotoran. Sedangkan untuk kulit kering lebih baik menggunakan pembersih berbentuk krim yang bisa membantu lapisan atas kulit mempertahankan kelembaban.
#7. Menggunakan sabun batangan untuk mencuci wajah
Jika tidak memiliki kulit sensitif dapat menggunakan sabun batangan apa pun. “Tapi pembersih yang keras ini mengikiskan hidrator alami dari kulit, yang bisa membuat wajah meradang dan merah dari pembuluh darah yang rusak,” ujar Zeichner.
#8. Menggunakan kembali waslap kotor
Para ahli mengatakan bahwa menggunakan kembali waslap yang sama berulang-ulang dapat menyebarkan lebih banyak bakteri dan menumpuk pada wajah.
#9. Mengusap wajah dengan handuk mandi
Biasanya setelah selesai mandi menyeka wajah dan tubuh dengan handuk. Meskipun seluruh tubuh baru dibersihkan, dapat menyebarkan bakteri dari tubuh ke wajah karena berbagai mikroorganisme hidup di berbagai area tubuh. Sebagai gantinya, gunakan handuk yang berbeda untuk wajah dan tubuh.
#10. Scrubbing terlalu lama
Lamanya waktu yang digunakan untuk mengeluarkan busa di wajah tidak berhubungan dengan seberapa baik Anda membersihkan wajah. Batasi sekitar 20 atau 30 detik, lebih dari itu bisa lebih berbahaya. Jika menggosok wajah berlebihan saat menggunakan pembersih sekaligus eksfoliasi kulit, dapat cepat menyebabkan kulit teriritasi dan kemerahan.
#11. Eksfoliasi kulit lebih dari sekali atau dua kali seminggu
Aturan ini sangat penting jika Anda menggunakan pembersih berjenis scrub. "Pengelupasan kulit bisa menghilangkan sel-sel mati yang menumpuk di permukaan kulit, tapi jika berlebih dapat menyebabkan mikroskopis pecah di lapisan kulit luar sehingga muncul peradangan dan iritasi, kata Zeichner. Secara umum, kebanyakan orang tidak perlu eksfoliasi lebih dari sekali setiap minggu.
#12. Mencuci wajah terlalu sering
Idealnya mencuci wajah dilakukan dua kali sehari, sekali di pagi hari dan sekali di malam hari, kecuali setelah berolahraga dan berkeringat berlebihan. Tidak hanya menyebabkan kulit menjadi kering dan iritasi, tapi justru bisa menyebabkan kulit memproduksi terlalu banyak minyak.
#13. Mencuci wajah setelah memakai masker
"Anda tidak perlu membersihkan wajah lagi setelah Anda membersihkan masker termasuk masker kertas," kata Ellen Marmur, M.D., dermatolog di New York, Amerika Serikat. Masker mengandung bahan utama 300 persen lebih kuat dari serum, jadi biarkan kulit menikmati hidrasi dan manfaat perbaikannya lama setelah Anda membersihkannya.
#14. Menyalahgunakan toner
Untuk beberapa alasan, banyak dari kita masih bingung tentang peran toner saat pembersihan wajah. Cari toner yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Mulailah menggunakan toner hanya sekali sehari untuk memastikan tidak menyebabkan jerawat atau mengeringkan kulit, sebelum menambah penggunaan menjadi dua kali sehari setelah pembersihan.
#15. Tidak melembapkan setelah membersihkan wajah
Para ahli menganjurkan mengoleskan pelembab tepat setelah mencuci wajah. "Jika Anda menunggu beberapa menit, sel permukaan mengalami dehidrasi dan sebenarnya lebih sulit untuk melembabkan," kata Dr. Marmur. Pelembab menyediakan bahan utama yang dibutuhkan kulit, sehingga membuat permukaan kulit bersih dan terhidrasi. Jika pelembab siang hari tidak memiliki SPF, oleskan tabir surya di atasnya.