CANTIKA.COM, Jakarta - Memulai hidup baru dengan ikatan pernikahan membutuhkan seni tersendiri. Setiap pasangan suami istri harus melalui berbagai tantangan dalam membina rumah tangga. Mereka tentu berharap hubungan ini lekat sejak menikah hingga maut memisahkan.
Baca juga:
Makna Istri Cium Tangan dan Suami Kecup Kening
Psikolog Ungkap Fase Kritis Pernikahan, Harapan Vs Kenyataan
Perlu usaha untuk membuat cinta suami istri tetap membara. Psikolog dari Universitas Indonesia, Ajeng Raviando mengungkapkan, jangan sampai pasangan suami istri terjebak pada 3 hal yang bisa memicu api asmara meredup, bahkan hilang sama sekali alias rumah tangga bubar.
Tiga jebakan itu adalah komunikasi, ekspektasi, dan rutinitas. "Sekarang sering terjadi phubbing, di mana pasangan tidak bicara tatap muka atau face to face melainkan sibuk dengan gadget masing-masing," kata Ajeng di Jakarta. Suami istri masa kini seringkali kesulitan melepaskan diri dari gadget. Padahal itu mengurangi waktu berkualitas saat sedang bersama.
Ilustrasi pasangan/bercinta. Shutterstock.com
Kedua adalah ekspektasi tentang pernikahan. Perkembangan media sosial membuat banyak pasangan yang cepat merasa cemburu dengan pasangan lain di media sosial. Mereka melihat kegiatan sehari-hari pasangan yang sekarang sudah terbuka, sehingga ada yang memiliki ekspektasi yang tinggi saat menikah. "Pasangan harus ingat kalau setiap orang berbeda sehingga setiap hubungan juga akan berbeda," ujar Ajeng.
Artikel lainnya:
Perhatikan, Kenapa Pelawak Istrinya Cantik - cantik?
Ekspektasi itu tak hanya datang karena melihat bagaimana pasangan lain membangun kemesraan di media sosial, namun juga harapan-harapan yang dipupuk sebelum menikah. "Sebelum menikah banyak ekspektasi dan setelah menikah baru tahu dan merasakan bagaimana realitasnya," ucap Ajeng Raviando.
Jebakan ketiga adalah rutinitas. Bekerja, mengurus anak, melakukan pekerjaan rumah tangga tentu menyita pikiran, tenaga, dan uang. Ajeng Raviando mengingatkan agar suami istri jangan terjebak pada rutinitas masing-masing yang dapat mengurangi waktu bersama dan membuat hubungan menjadi membosankan.