CANTIKA.COM, Jakarta - Arus mudik Lebaran 2018 sudah dimulai sejak beberapa hari lalu. Mungkin tak perlu banyak persiapan jika kampung halaman yang dituju cukup dekat dan hanya ditempuh dalam beberapa jam. Namun, jika perjalanan mudik Lebaran yang dijalani cukup lama karena jaraknya jauh atau banyak tempat yang harus disinggahi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Baca juga:
Mudik Lebaran, Nycta Gina Wajib Bawa Barang Ini
Pertama Kali Mudik Lebaran Bersama Anak, Simak Tipsnya Berikut
Dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo atau RSCM, Ari Fahrial Syam, mengatakan pemudik yang menggunakan jalur darat, misalnya membawa kendaraan pribadi atau naik bus dan kereta, wajib beristirahat sebelum berangkat. Dia menyarankan memulai perjalanan mudik pada malam hari karena suhu udara lebih dingin dan kondisi jalan lebih lengang.
Untuk menjaga kondisi tubuh, Ari Fahrial Syam menganjurkan pemudik menyempatkan berolahraga kecil di area istirahat, seperti melakukan gerakan relaksasi, khususnya pada kaki, tangan, dan leher. "Setidaknya meregangkan otot setelah duduk terlalu lama dalam perjalanan mudik," ujar Ari Fahrial Syam, Minggu, 10 Juni 2018. Jangan menahan kencing yang akan berakibat pada infeksi saluran kencing. Manfaatkan tempat istirahat untuk buang air kecil.
Ilustrasi mudik lebaran. Dok. TEMPO/ Ayu Ambong
Soal makanan selama perjalanan mudik, Ari Fahrial Syam menyarankan tidak membeli makanan dan minuman di pinggir jalan karena kualitas makanan dan minuman tersebut belum tentu terjaga dengan baik, misalnya terpapar panas matahari dan terkena debu. "Usahakan membawa bekal selama perjalanan. Namun harus diperhatikan agar makanan basah atau nasi dan lauk-pauk yang dibawa tidak dikonsumsi lebih dari delapan jam setelah dibuat," tuturnya.
Saat melakukan perjalanan mudik, terkadang sukar mencari makanan yang ideal untuk kesehatan. Akibatnya, pemudik makan makanan seadanya. Karena itu, perlu membawa obat-obatan sederhana, seperti obat diare, obat sakit kepala, obat alergi, dan obat mual.