CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi Janet Jackson mengaku mengalami depresi pada usia 30-an. Adik Michael Jackson ini mengungkapkan tekanan itu muncul karena merasa rendah diri dari inferior sejak kecil. "Semua itu bisa berhubungan dengan kegagalan memenuhi standar yang tinggi. Dan tentu saja, selalu ada isu sosial seperti rasisme dan seksisme," tulis Janet Jackson di majalah Essence.
Baca juga:
Andi Soraya Hamil di Usia 40an, Sama Seperti Seleb Berikut
Perasaan rendah diri itu terus berlangsung hingga usianya 40 tahun. Ketika semua itu menjadi satu, Janet Jackson mendapati dirinya begitu menakutkan dan dia tak bisa menghindarinya. "Di usia 40-an, seperti jutaan wanita lain di dunia, saya masih mendengar suara dari dalam kepala yang mengkritisi saya, suara yang mempertanyakan harga diri saya," tulisnya.
Sekarang semua mimpi buruk itu sudah berakhir dan Janet Jackson telah menemukan solusinya. "Syukurlah, saya menemukan solusi untuk menghadapi semua itu," tulis Janet Jackson. Kini ukuran kebahagiaan bagi Janet Jackson bukan berdasarkan apa yang diharapkan atau dinilai oleh orang lain.
Tolok ukur kebahagiaan perempuan 52 tahun ini begitu sederhana. "Ukuran kebahagiaan (saya) yaitu menggendong bayi saya di lengan saya dan mendengarnya mengeluarkan suara halus atau ketika saya menatap kedua matanya yang tengah tertawa dan melihat responsnya atas kelembutan saya," tulis Janet Jackson. "Ketika saya menciumnya. Ketika saya bernyanyi lembut untuknya hingga tertidur. Selama waktu spiritual ini, kebahagiaan ada di mana-mana."
Janet Jackson melahirkan anak laki-laki bernama Eissa Al Mana di usia 51 tahun. Ini adalah buah hati Janet Jackson dengan Wissam Al Mana. Sayangnya rumah tangga mereka dikabarkan retak sebelum Janet Jackson melahirkan pada Januari 2017.