CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap brand fashion punya produk yang berkelas dan menjadi barometer mode di masyarakat. Hanya, tidak semua produk mereka laku di pasaran. Lantas, bagaimana nasib barang-barang yang tidak laku tersebut? Supaya tidak terlalu rugi, salah satu solusinya adalah menjual barang tersebut dengan harga murah. Namun rumah mode Burberry tidak melakukan itu.
Baca juga: Meghan Markle Menikah Lusa, Bawaan Ibunya Menarik Perhatian
Rumah mode asal Inggris ini memilih menghancurkan produknya yang tak laku dan sudah lewat tren dengan cara membakarnya. Langkah ini dilakukan demi menjaga nama baik, mencegah pemalsuan, menghindari produknya dijual murah, dan pencurian. Sejumlah koleksi yang dibakar antara lain pakaian, parfum, seta aksesori senilai 28,6 juta pound sterling atau sekitar Rp 544,6 miliar.
Ini bukan kali pertama Burberry membakar produknya. Dalam lima tahun terakhir, nilai produk Burberry yang dihancurkan mencapai 90 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,7 triliun.
Meski menghancurkan produk dengan cara membakar, Burberry memikirkan dampak lingkungannya. Mereka menyimpan energi pembakaran tersebut agar ramah lingkungan.
Burberry sedang dalam tahap menaikkan kelas produknya lagi menjadi eksklusif. Sebelumnya, brand fashion tersebut sempat mengalami kasus pemalsuan karena orang yang tak bertanggung jawab melabeli produk fashion apa pun dengan label Burberry.
TEEN