CANTIKA.COM, Jakarta - Mendapat jatah bulanan dari suami membuat ibu harus berpikir bagaimana memanfaatkannya. Syukur-syukur jika uang bulanan yang diberikan berlebih. Tapi kalau tidak, ibu harus pandai mengelola gaji suami, kalau perlu bantu menambah untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
Baca juga:
Dapat Gaji Pertama, Wajib Sisihkan untuk 4 Pos Masa Depan
Gaji Generasi Milenial Rp 10 Juta tapi Susah Punya Rumah, Kenapa?
Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia, Pungky P. Wibowo mengatakan para ibu harus memiliki pengetahuan mendasar tentang pengelolaan uang. Melalui kampanye #IbuBerbagiBijak bersama Visa di Jakarta, dia berharap ibu mampu berperan sebagai menteri keuangan keluarga yang tepat dan cermat.
"Ibu patut memahami resep keuangan yang sukses, yakni 40 persen pendapatan keluarga digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, 30 persen untuk membayar utang jika ada, 20 persen ditabung, dan sisanya untuk kebutuhan sosial," kata Pungky.
Sayangnya, menurut hasil Survei Nasional Otoritas Jasa Keuangan atau OJK 2016 menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan perempuan masih rendah, yaitu 25,5 persen dan 66,2 persen. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan tingkat literasi dan inklusi keuangan laki-laki sebesar 33,2 persen dan 69,6 persen.
Ilustrasi karyawan membuka dompet. Shutterstock
Padahal, menurut Pungky, ibu adalah kunci peningkatan kesejahteraan keluarga dan critical economic players dalam berbagai keputusan. Selain itu, ibu dituntut memahami produk keuangan yang dibutuhkan keluarga serta bagaimana memperoleh dan memanfaatkannya.
Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, menjelaskan kampanye #IbuBerbagiBijak mengajarkan para ibu tentang pengelolaan keuangan yang benar, mendorong mereka berbagi pengetahuan dengan anggota keluarga dan lingkungan, serta membahas beragam topik yang menarik. "Misalnya tips membuat anggaran kebutuhan rumah tangga, menabung, hingga mengatur berbagai pengeluaran," ucap Riko.