CANTIKA.COM, Jakarta - Bidang kerja konstruksi masih didominasi oleh pria. Namun, Silvia Halim tidak merasa takut menjadi satu-satunya wanita dalam jajaran direksi di proyek Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta. Sebagai Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Silvia Halim mengatakan tidak merasa terintimidasi oleh para pria di lingkungan kerjanya.
Perempuan 35 tahun itu punya mantra yang setiap hari dia ucapkan kepada diri sendiri untuk membantu melakukan pekerjaannya sebaik mungkin. "Berlatih dan giat belajar," kata Silvia Halim di Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018. "Kamu akan merasa lebih percaya diri bila sudah belajar dan fokus untuk menyelesaikan pekerjaan."
Ketika menduduki posisi sebagai direktur konstruksi MRT, Silvia Halim sampai mengingatkan diri sendiri kalau dia mendapat kepercayaan untuk melakukan pekerjaan tersebut karena keterampilan dan pengalamannya. Dengan bekerja sebaik mungkin, maka Silvia Halim bisa membuktikan kepada siapa saja bahwa perempuan juga bisa bekerja di bidang konstruksi.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim usai meninjau lokasi jatuhnya parapet di jalur layang MRT kawasan Panglima Polim, Jakarta Selatan pada Sabtu, 4 November 2017. Tempo/ Zara Amelia
Silvia Halim mengakui masih banyak persepsi dan ekspektasi mengenai pekerjaan apa yang cocok dan pantas untuk perempuan. Namun di Indonesia, menurut dia, juga kian banyak perempuan yang masuk ke bidang kerja teknis dan konstruksi. "Buktikan kalau perempuan mau dan bisa juga tegas menghadapi kontraktor, para pekerja yang laki-laki," ucap lulusan teknik sipil dari Nanyang Technological University atau NTU, Singapura ini.
Bagi Silvia Halim, berada di posisi direksi dalam proyek besar seperti MRT Jakarta menggugah dia untuk membangun infrastruktur yang bisa dinikmati oleh semua orang. Di sini, Silvia Halim bisa memasukkan konsiderasi kebutuhan perempuan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya oleh para pekerja pria.
"Saya tidak pernah menganggap pekerjaan yang saya lakoni sekarang adalah profesi untuk pria saja," kata Silvia Halim yang sebelumnya banyak memegang proyek konstruksi di Singapura. "Ini adalah dunia saya. Di sini saya bisa berkontribusi dan berkarya."
ASTARI PINASTHIKA SAROSA