CANTIKA.COM, Jakarta - Dari sekian banyak cabang olahraga yang dipertandingkan di Asian Games 2018, ada satu yang hanya diikuti oleh seorang perempuan. Cabang olahraga itu adalah eSports.
Ketua Umum Asosiasi eSports Indonesia atau IeSPA, Eddy Lim mengatakan, olahraga seharusnya memberikan kesempatan yang sama baik untuk perempuan maupun lelaki. Padahal, menurut Eddy Lim, perempuan juga memiliki peluang yang lebih besar di eSports karena tidak mengandalkan kekuatan fisik semata.
"Kalau olahraga tradisional, fisiknya perempuan dan laki-laki berbeda, kalau eSports bicara soal strategi," kata Eddy Lim di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu 29 Agustus 2018. Game yang dipertandingkan di eSports umumnya adalah game strategi yang membuat para pemain harus memutar otak agar bisa memenangkan kompetisi.
Menurut dia, eSports kurang diminati perempuan karena memang berawal dari dunia laki-laki, di mana game yang dipertandingkan memang populer di kalangan kaum Adam. Supaya kian banyak perempuan yang menggeluti eSports, Eddy Lim menyarankan federasi internasional memilih beberapa kontem game yang disukai perempuan untuk dipertandingkan.
Di Asian Games 2018, ada enam game eSport yang dipertandingkan, yakni Arena of Valor, Clash Royale, League of Legends, Starcraft II, Hearthstone, dan Pro Evolution Soccer 2018.
Presiden Federasi Olahraga Elektronik Asia atau AESF, Kenneth Fok berharap eSports bisa disukai oleh banyak kalangan, bukan hanya perempuan tapi juga penyandang disbailitas. "Salah satu agenda kami ke depan adalah membuat eSports menjadi lebih inklusif," tutur dia.
Setelah Asian Games 2018, eSports rencananya akan dipertandingkan secara resmi di Asian Games 2022 yang berlangsung di Hangzhou, China. Olahraga elektronik ini juga berpeluang menjadi bagian dari SEA Games 2019 di Filipina dan ajang olahraga internasional Olimpiade.
Baca juga:
Kenalan dengan Masinis Perempuan LRT Jakarta, Asli Bekasi
Stt! Perempuan Punya 10 Rahasia Ini, Jangan Bilang-bilang ya