CANTIKA.COM, Jakarta - Ternyata masyarakat Indonesia yang rutin cuci tangan di atas usia 10 tahun masih di bawah 50 persen. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Arya Bahupringga selaku Head of Marketing Skin Cleansing & Baby Care PT Unilever Indonesia Tbk.
"Dengan melakukan hal sederhana seperti cuci tangan pakai sabun, kita berkontribusi besar terhadap pencegahan penyebaran penyakit, dan bahkan bisa sampai kematian," kata Arya Bahupringga di SDN Rawa Barat 05, Jakarta Selatan, Senin 15 Oktober 2018.
Gerakan Cuci Tangan Pakai Sabun atau CTPS bertujuan menghindari kuman penyebab infeksi. Langkah ini juga membantu pencapaian Sustainable Development Goals atau SDGs, gerakan global oleh United Nations Development Programme dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dunia melalui 17 pilar utama.
SDGs menjadi panduan bagi seluruh anggota PBB, termasuk Indonesia, agar pembangunan bisa berjalan selaras dengan peningkatan kualitas hidup semua manusia. Gerakan ini akan membantu SDGs pilar ketiga, yaitu Kesehatan dan Kesejahteraan karena bersangkutan dengan meningkatkan kesehatan sejak kecil.
Cuci Tangan Pakai Sabun adalah kebiasaan yang secara efektif menghindari dan mengurangi penyebaran infeksi dari kuman. Bahkan, cara tersebut dapat menekan angka kematian yang disebabkan oleh bakteri secara signifikan. Arya menjelaskan, setelah mengedukasi ke lebih dari 95 juta orang secara langsung, Lifebuoy menargetkan capaian cuci tangan pakai sabun sampai 100 juta orang di Indonesia pada 2020.
Gerakan cuci tangan pakai sabun ini dilakukan dengan mengajak siswa sekolah dasar, petugas rumah sakit, dan para ibu di seluruh Indonesia. Sepanjang Oktober sampai Desember 2018, Lifebuoy meluncurkan kemasan edisi khusus dengan simbol Gabung Aksi Indonesia Merdeka dari Kuman. Dari setiap pembelian, sebanyak Rp 3.000 akan didonasikan untuk membuat acara edukatif dan memperbaiki sarana cuci tangan di sejumlah sekolah dasar.