CANTIKA.COM, Jakarta - Bayi tabung merupakan salah satu terobosan teknologi di bidang kesehatan, khususnya terkait dengan kesuburan, yang lahir 40 tahun lalu. Menurut pakar bayi tabung sekaligus CEO klinik bayi tabung Morula IVF Indonesia, Ivan Sini, hingga 2011 terdapat lebih dari lima ribu tindakan bayi tabung.
Baca: Ingin Pilih Program Bayi Tabung atau Inseminasi, Cek Dulu Bedanya
Ivan mengatakan berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, diperkirakan ada empat juta pasangan usia subur mengalami infertilitas. "Tapi penanganan bayi tabung baru lima persennya saja,” kata dia. Lalu, apa saja yang harus diperhatikan ketika memutuskan untuk mengikuti program bayi tabung?
1. Tingkat keberhasilan linier dengan usia perempuan
Ivan mengatakan perempuan tingkat keberhasilan bayi tabung menurun jika perempuan berusia di atas 35 tahun. Semakin muda usia calon ibu, semakin besar tingkat keberhasilannya. Sebab, hal ini terkait dengan kualitas sel telur yang akan menurun seiring dengan penambahan usia.
2. Memakan biaya besar
Rata-rata biaya untuk mengikuti program bayi tabung di Indonesia adalah sebesar Rp 50-70 juta. Biaya ini bisa meningkat jika ada kondisi-kondisi lain yang dimiliki pasangan yang memerlukan perawatan sangat intensif.
3. Tingkat keberhasilan dipengaruhi kualitas sperma
Gangguan kesuburan tidak hanya bisa dialami oleh perempuan saja. Pada beberapa kasus, gangguan kesuburan dialami oleh pria sehingga mempengaruhi keberhasilan bayi tabung. Menurut Ivan, kualitas sperma juga mempengaruhi tingkat keberhasilan program bayi tabung.
Baca juga: Jika Istri Tak Kunjung Hamil, Cek Prosedur yang Harus Dilakukan
4. Prosedur membutuhkan komitmen bersama
Ivan menekankan pelaksanaan bayi tabung membutuhkan komitmen bersama, bukan hanya dari salah satu pihak saja. Dia mengatakan setiap pasangan memiliki kondisi berbeda-beda, bisa jadi prosedur dilakukan lebih dari satu siklus untuk mendapatkan kehamilan.
5. Dapat dilakukan di Indonesia
Menurut Ivan, persepsi bayi tabung hanya dapat dilakukan di luar negeri salah besar. Pada 2 Mei 1988 sejarah mencatat seorang bayi tabung pertama lahir di Tanah Air. Bayi tersebut diberi nama Nugroho Karyanto oleh Tien Soeharto. Tindakan bayi tabung ini ditangani oleh Sudraji Sumapraja yang juga turut membidani lahirnya Nugroho lewat operasi cesar di RSAB Harapan Kita. "Indonesia ini top 3 di Asia Tenggara soal kualitas," kata dia.