CANTIKA.COM, Jakarta - Kebanyakan pasta gigi yang dijual di pasaran mengandung fluoride. Penambahan fluoride dalam pasta gigi berfungsi untuk mengembalikan mineral yang hilang akibat asam dari plak bateri dan gula.
Tanpa penambahan mineral tersebut bisa menyebabkan gigi menjadi mudah goyang. Lalu, sebaiknya berapa banyak kita menggunakan pasta gigi tersebut?
Melansir laman Medical Daily, takaran pasta gigi berflouride hanya sebesar kacang polong untuk satu kali menyikat gigi. Untuk anak-anak di bawah usia 3 tahun disarankan hanya menggunakan sebesar tidak lebih atau sama dengan sebutir beras. Ternyata, penggunaan pasta gigi yang banyak tak selalu menandakan gigi lebih bersih.
Artikel lain:
7 Kesalahan Sikat Gigi yang Bikin Gigi Rusak
Hindari 10 Kebiasaan Jelek Ini Bila Ingin Gigi Sehat
"Kandungan fluoride memiliki manfaat yang luar biasa, tetapi perlu digunakan dengan hati-hati," kata Dr. Mary Hayes, dokter gigi anak yang berpraktik di Chicago, Amerika Serikat.
Menurutnya, mineral alami lebih berperan penting dalam mengurangi risiko gigi berlubang. Untuk anak usia di bawah 6 tahun, fluoride memang diperlukan untuk mempercepat proses pertambahan mineral.
Namun, penggunaan terlalu banyak fluoride pada pertumbuhan gigi permanen bisa menyebabkan fluorosis gigi, yaitu perubahan warna menjadi coklat atau bintik-bintik pada email gigi. Salah satu pemicunya pasta gigi anak-anak dengan rasa manis, sehingga anak-anak lebih tergoda untuk menelannya.
Sikat gigi teratur.
Selain memperhatikan takaran pasta gigi, perhatikan pula cara menyikat gigi. Disarankan untuk menyikat gigi selama dua menit dengan penerapan arah sikat yang berbeda.
"Faktanya, kita kerap meludahkan sebagian besar pasta gigi saat menyikat gigi. Busa yang memenuhi mulut mendorong kita lebih cepat berhenti menyikat gigi daripada waktu yang seharusnya," ucap Dr. Christopher Chamberlin, dokter gigi yang berpraktik di Boulder, Colorado, Amerika Serikat.
Tips lain adalah jangan menyikat terlalu keras, karena dianggap membantu membersihkan gigi dalam waktu lebih singkat. Padahal, terlalu banyak gesekan bisa merusak gigi dan melukai gusi.