CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap Hari Raya Imlek, masyarakat Tionghoa saling berkunjung dan memberi ucapan disertai doa-doa baik sepanjang tahun. Ornamen dan dekorasi berwarna merah dan keemasan menghiasi di seluruh rumah ibadah. Jamuan makan yang bermakna penuh keberkahan memenuhi meja di setiap rumah yang merayakan Imlek.
Baca juga: 5 Koleksi Unik Fashion Imlek 2019 dari Merek Dunia
Namun di balik tradisi yang sudah turun-menurun tersebut, terdapat kisah legenda unik di baliknya. Di antaranya asal-muasal warna merah angpao Imlek yang bermula dari tingkah laku main anak-anak di zaman dahulu. Mengutip laman China Highlights, biasanya tradisi bagi-bagi angpao merah dilakukan oleh orang yang sudah menikah dan orang tua kepada anak-anak atau orang yang belum menikah. Angpao merah disebut yasui qian (uang yang menakuti Sui).
Menurut legenda, pada malam tahun baru Imlek, selain monster Nian, ada iblis bernama Sui yang menakuti anak-anak saat tidur. Dikisahkan anak-anak yang tersentuh Sui tidak bisa berteriak, mengalami demam tinggi, dan terganggu secara mental. Oleh karena itu, orang tua menyalakan lilin dan begadang semalaman untuk menjaga anaknya dari Sui.
Pada satu waktu di malam Imlek, ada orang tua yang memberi anaknya delapan koin untuk bermain supaya tidak tertidur. Kemudian, anak itu membungkus koin dengan kertas merah. Dia memainkannya sambil membuka dan menutup bungkusan merah tersebut. Saat anak itu tertidur, orang tuanya meletakkan bungkusan merah beserta delapan koin di bawah bantalnya.
Artikel lain: Inspirasi Warna Peruntungan Sesuai Shio di Imlek 2019
Ketika Sui mencoba menyentuh kepala si anak, delapan koin itu memancarkan cahaya yang kuat dan menakutinya. Delapan koin itu ternyata perwujudan delapan peri. Sejak saat itu, tradisi memberikan angpao Imlek berwarna merah dimaknai melindungi anak-anak serta pembawa keberuntungan.
SILVY RIANA PUTRI