CANTIKA.COM, Jakarta - Tubuh membutuhkan sinar matahari untuk memproduksi vitamin D yang kemudian dimanfaatkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, menjaga imunitas tubuh, dan lainnya. Namun, ahli dermatologi menyarankan kita mengenakan tabir surya agar kulit terlindungi paparan sinar matahari, yang salah satunya bisa mencetuskan kanker kulit.
Hal ini memunculkan anggapan bahwa penggunaan tabir surya bisa menghalangi tubuh mendapatkan efek positif sinar matahari. Apa kata dokter mengenai hal ini?
"Tabir surya memberikan perlindungan tetapi manfaat sinar matahari tetap bisa kita dapatkan. Yang kita cegah dengan produk (tabir surya) adalah efek sinar UV yang tidak baik, misalnya menyebabkan burning, aging," ujar ahli dermatologi dari PERDOSKI Jakarta, dr. Kardiana Purnama Dewi, SpKK.
Artikel lain:
Tahapan Pakai Pelembap, Serum, Krim Mata, Sampai Tabir Surya
Foundation atau Tabir Surya yang Lebih Dulu Dipakai? Ini Tipsnya
Sementara itu, profesor dermatologi di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, Dr. Victoria Werth, seperti dilansir Time, mengatakan menghabiskan sekitar satu jam per hari di bawah sinar matahari sambil memakai SPF 15 kemungkinan cukup untuk mendapatkan tingkat vitamin D di kisaran yang sehat.
Menurutnya, mencegah kanker kulit jauh lebih penting ketimbang asupan vitamin D yang rendah dalam tubuh. Hal ini karena vitamin D bisa juga diperoleh dari makanan seperti ikan, kuning telur, jamur, dan makanan yang diperkaya serta suplemen. Kardiana menyarankan penggunaan tabir surya sejak pukul 08.00 hingga 17.00 untuk menghindari efek buruk sinar matahari.