CANTIKA.COM, Jakarta - Penelitian menunjukkan bayi yang tuli juga mengoceh seperti bayi yang mendengar, namun hanya sedikit tertunda. Pada tahapan awal, ocehan bayi yang tuli dan bayi yang kemampuan mendengarnya baik tidak bisa dibedakan.
Lantas, bagaimana mengetahui perbedaan bayi yang tuli dengan tidak dalam hal kemampuan berbicara di usia dini? Perbedaan baru dapat dilihat ketika kemajuan ocehan bayi yang tuli terhenti di tahap ia seharusnya sudah mulai mengeluarkan bunyi yang mulai membentuk kata-kata karena bayi tuli tidak bisa mendengarkan kata-kata dari orang dewasa yang seharusnya mereka tiru.
Baca juga:
Bayi Rewel, Ibu pun Depresi. Ini Saran pakar
Memahami Tahap Ocehan Bayi
“Pada bayi yang mampu mendengar, setelah beberapa bulan mempraktikkan suku kata pendek, mereka akan mulai meniru bentuk kata yang mirip dengan ocehan yang mampu mereka produksi,” jelas Marilyn Vihman, profesor ilmu bahasa dan linguistik di Universitas York di Britania Raya. “Ini menjadi jembatan penting yang memberikan kemampuan bagi mereka untuk mulai mengulang-ulang kata yang sering didengar.”
Biasanya, pada usia 10 hingga 15 bulan, bayi akan mulai lebih banyak mengucapkan celotehan, termasuk kata-kata utuh yang sudah dikuasai. Di usia itu, bayi sudah bisa menguasai 20 hingga 30 kata yang diucapkan secara berulang. Namun, pada bayi yang tuli, pada tahapan ini kemampuan kosakata yang dikuasainya jauh di bawah rata-rata.