CANTIKA.COM, Jakarta - Menahan lapar dan dahaga selama puasa Ramadan mungkin tak ada masalah. Namun, menahan emosi dan amarah sejak pagi hingga sore hari belum tentu bisa dilakukan.
Buat warga Jakarta, kondisi jalanan yang macet saat jam berangkat dan pulang kerja saja sudah merupakan tantangan menahan emosi dan kesabaran. Belum lagi persoalan-persoalan di kantor yang sering bikin kepala panas, seperti atasan perfeksionis, klien penuntut, dan rekan kerja menyebalkan, serta pekerjaan yang tak kunjung selesai.
Daripada membuang waktu dan energi untuk marah lebih baik dialokasikan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu. Tetapi, bagaimana caranya agar emosi tak mudah tersulut di kantor?
Baca juga:
Yang Harus Diperhatikan Penderita Stroke saat Puasa Ramadan
Yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Puasa Ramadan
#Berpikir positif
Lebih mudah mengucapkan daripada melakukan. Tapi yakinlah, apa yang dipikirkan akan memberikan pengaruh besar dalam emosi dan sikap.
Menjaga hati dan kepala dari pikiran negatif akan menjauhkan dari amarah dan memberikan rasa tenang. Saat pikiran terus positif dan tenang, produksi beberapa hormon pemberi rasa bahagia akan meningkat. Sebaliknya, jika terus berpikir negatif dan membiarkan diri terpancing amarah, Anda akan terus terganggu dengan kesalahan-kesalahan kecil di sekitar.
#Rileks
Ada hadis yang meminta orang yang marah dalam keadaan berdiri untuk duduk dan jika belum hilang, maka berbaringlah. Cara ini akan memberi rasa rileks dan meredakan amarah.