CANTIKA.COM, Jakarta - Selama puasa di bulan Ramadan, tubuh tidak akan menerima asupan apapun selama kurang lebih 13 jam. Hal itu tentu mempengaruhi pencernaan karena adanya perubahan pola makan.
Terkait dengan pencernaan, lambung menjadi salah satu organ yang paling sensitif ketika berpuasa. Terkadang, rasa nyeri akan terasa, khususnya penderita maag. Biasanya ini disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan juga tidak bergizi.
Baca Juga:
Artikel lain:
Stres, Pemicu Maag Selama Ramadan, Bukan Puasa
Pola makan yang tidak sehat ditambah dengan aktivitas yang padat bisa menganggu kenikmatan berpuasa. Gangguan ini biasanya terjadi mulai pukul 08.00 dan puncaknya pukul 15.00. Biasanya, tubuh akan terasa lesu dan hal ini pun dapat memicu stres.
Untuk itu, penderita maag wajib memperhatikan berbagai hal, mulai dari kondisi kesehatan hingga asupan makanan, baik saat sahur maupun berbuka. Mulailah dengan
makan secara teratur dan tidak berlebihan.
Kurangi makanan asam dan pedas serta hindari minuman kafein, alkohol, dan bersoda. Jenis-jenis makanan dan minuman itu dapat memicu sakit maag.
Jangan lupa menjaga kebersihan makanan. Awali dengan mencuci tangan sebelum makan untuk menghindari infeksi bakteri yang juga berpotensi memicu sakit maag.
Untuk pencegahan secara maksimal, dianjurkan mengonsumsi asupan sehat yang dapat memelihara lambung. Contohnya, kunyit yang merupakan tanaman asli Indonesia dan sudah terkenal khasiatnya untuk mengobati sakit maag.
Baca juga:
5 Makanan yang Baik untuk Menjaga Kolesterol saat Buka Puasa
Kunyit berperan sebagai zat antiradang dengan cara melindungi atau melapisi dinding lambung. Kunyit dapat menekan produksi asam lambung berlebih yang menjadi pemicu sakit maag.
Namun terkadang, kita tidak memiliki waktu menyiapkan olahan kunyit setiap hari. Hal ini bisa digantikan dengan suplemen berbahan kunyit dalam bentuk ekstrak yang berkualitas tinggi.