Tips Mencegah Keputihan selama Perjalanan Mudik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yayuk Widiyarti

google-image
Ilustrasi keputihan. shutterstock.com

Ilustrasi keputihan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Keputihan adalah masalah kesehatan yang umum dialami para wanita saat bepergian, misalnya dalam perjalanan mudik. Begitu menurut spesialis obstetri dan ginekologi dr. Dinda Derdameisya, SpOG.

Dinda mengatakan keputihan bisa terjadi karena duduk terlalu lama di dalam kendaraan, cuaca lembap, keringat, hingga penggunaan air yang tidak bersih.

"Ini akan memudahkan Candinda albicans untuk berkembang dan menyebabkan berbagai permasalahan di area kewanitaan," katanya.

Lalu, apa yang harus dilakukan demi terhindar dari risiko keputihan, mulai dari perjalanan sampai tiba di tujuan? Berikut kiat dari Dinda.

Baca juga:

Cegah Keputihan, Perhatikan Cara Menyeka Miss V dan Pakaian Dalam
Cara Membedakan Keputihan dan Cairan Vagina

#Gunakan toilet kering
Bakteri lebih mudah berkembang di tempat yang basah dan lembap, jadi usahakan selalu memilih toilet kering agar risiko terkena bakteri seperti Staphylococcus aureus, E. coli, Bacterial vaginosis, Bacteria doderlain, Candida, Gardnerella vaginalis, serta Ureaplasma berkurang.

#Pakai sanitizer pada dudukan toilet
Toilet sanitizer dapat membantu menekan bakteri dan mengurangi aroma tidak sedap pada toilet.

#Rajin mengganti celana dalam
Saat di perjalanan, sebaiknya rajin mengganti celana dalam setiap empat jam sekali. Hal itu dapat membantu menjaga agar area kewanitaan tetap kering. Jangan lupa pilih celana dalam dengan bahan yang nyaman seperti katun.

#Minum air putih yang cukup
Selain mencegah dehidrasi, minum air putih yang cukup membuat metabolisme jadi lancar dan menghindarkan risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK).

#Hindari penggunaan pantyliner
Penggunaan pantyliner pada saat di perjalanan akan membuat area kewanitaan terasa semakin lembab. Selain keputihan, berada di perjalanan juga bisa memicu masalah pada organ kewanitaan lainnya, yakni ISK, yang ditandai sakit ketika buang air kecil dan urine keruh. Masalah lainnya seperti infeksi bakteri dan ragi karena kurangnya menjaga kebersihan area kewanitaan, kondisi yang lembap dan hangat selama perjalanan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."