CANTIKA.COM, Jakarta - Ibu hamil dilarang mengkonsumsi alkohol. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan janin atau yang disebut fetal aclcohol syndrome. Kebiasaan buruk yang satu ini dipercaya dapat membahayakan bayi di dalam kandungan dan membuat bayi mengalami cacat lahir. Tidak hanya secara fisik, perkembangan kecerdasan bayi pun dapat terganggu jika ibu minum alkohol saat hamil.
Baca juga: Miranda Kerr Hamil Anak Ketiga, Perawatan Kulit Fokus Penuaan
Alkohol yang dikonsumsi ibu hamil akan masuk ke aliran darah. Pada akhirnya, bayi akan terpapar alkohol tersebut melalui tali pusar. Bayi yang masih berada di dalam kandungan tidak dapat memproses alkohol melalui hati atau organ lainnya. Hal tersebut membuat bayi menjadi terpapar alkohol dalam jumlah yang sama dengan alkohol yang terdapat pada aliran darah ibu. Tidak hanya itu, paparan tersebut juga akan berlangsung lebih lama.
Paparan alkohol pada bayi di dalam kandungan dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin yang disebut sebagai fetal alcohol syndrome (FAS). Alkohol yang terdapat pada janin dapat mengganggu perkembangan sel pada janin, bahkan hingga menyebabkan kematian sel pada janin. Tidak hanya itu, alkohol juga dapat menyumbat pembuluh darah janin yang memperlambat aliran darah ke plasenta sehingga menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi ke janin, sertamenyisakan zat-zat berbahaya yang dapat menumpuk di janin.
Gangguan perkembangan janin akibat alkohol dapat langsung terjadi pada minggu-minggu pertama kehamilan, saat Anda belum menyadari kehamilan. Risiko gangguan juga akan semakin meningkat jika ibu hamil memiliki kecanduan alkohol. Konsumsi alkohol paling bahaya jika dilakukan pada trimester pertama. Namun, bukan berarti alkohol aman dikonsumsi setelah trimester pertama. Tidak ada usia kehamilan yang dianggap aman dari pengaruh buruk alkohol.
Baca Juga:
Anak yang lahir dari ibu yang mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan, dapat mengalami berbagai gangguan perkembangan baik secara fisik maupun mental. Bayi yang terpapar alkohol saat usia kandungan baru memasuki trimester pertama dapat mengalami cacat lahir yang parah. Tidak hanya pada masa awal kehamilan, paparan alkohol pada janin yang terjadi di trimester akhir kehamilan juga dapat menyebabkan gangguan perkembangan dan kerusakan otak. Hal ini membuat anak nantinya akan mengalami kesulitan dalam belajar serta mengalami gangguan perilaku.
Dampak negatif dari fetal alcohol syndrome tidak selalu tampak pada bayi yang baru lahir. Sejumlah efeknya berikut ini, bahkan baru muncul ketika anak beranjak dewasa.
- Gangguan perkembangan yang membuat anak susah memusatkan perhatian, atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
- Perilaku agresif dan cenderung melanggar aturan
- Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan
- Gangguan mental seperti depresi, gangguan makan, dan kecemasan
- Kesulitan belajar di sekolah
- Tidak bisa hidup mandiri
- Penyimpangan perilaku seksual
- Kematian dini akibat kecelakaan atau bunuh diri