CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak wanita merasa takut atau tabu membicarakan tentang kesuburan dan kemandulan. Terlebih kondisi infertilitas kerap dikaitkan dengan ketidaksempurnaan perempuan.
Sejatinya kondisi subur atau mandul bisa terjadi pada siapa saja, pria maupun wanita. Sebab itu, sebaiknya jangan tabu atau takut membahasnya agar lebih mengetahui kondisi diri dan memutuskan langkah selanjutnya.
Persoalan kesuburan dan kemandulan menjadi kekhawatiran bagi perempuan yang baru menikah atau lama belum punya keturunan. Mengutip laman Medium, faktor pasangan dan lingkungan memberikan pengaruh besar bagi perempuan dalam menghadapi problem ini.
Infertilitas adalah kondisi yang umum terjadi pada pria dan wanita. Khusus untuk perempuan, membicarakan kondisi kesehatan mereka akan membantu wanita lain yang mengalami hal seupa agar mereka tidak merasa sendiri.
Berikut adalah beberapa alasan wanita sering merasa takut membicarakan infertilitas.
1. Kurang edukasi dan informasi
Banyak informasi tentang cara untuk tidak hamil. Misalnya menghindari hubungan seksual, menggunakan alat kontrasepsi, dan sebagainya. Namun tak banyak edukasi ihwal bagaimana wanita menghadapi infertilitas. Bantuan apa yang mereka perlukan dari sisi kesehatan fisik dan mental. Yang perlu dipahami adalah infertilitas adalah kondisi yang normal.
2. Rasa malu
Secara biologis, manusia seharusnya bisa menghasilkan keturunan. Karena itu, infertilitas membuat wanita merasa seperti tubuhnya telah mengecewakan orang sekitar. Terlebih perempuan yang kerap mendapat stigma ini, mereka merasa malu lantaran belum juga hamil dan menyalahkan diri sendiri. Wanita yang pernah hamil kerap tidak mengerti dan menganggap perempuan yang belum diberi keturunan belum mencoba segala cara untuk mendapatkanya.
3. Melindungi diri sendiri
Kebanyakan orang dengan infertilitas tidak membicarakannya karena mereka tidak ingin orang lain tahu tentang kehidupan pribadinya. Perlu diketahui kalau bersikap terbuka tentang infertilitas berarti Anda perlu menghadapi banyak pertanyaan dan komentar, yang tidak selalu sensitif atau berempati.