Kesehatan Fisik dan Mental Ibu Menyusui Pengaruhi Kuantitas ASI

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Yunia Pratiwi

google-image
Ilustrasi menyusui. SpineUniverse

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pengetahuan ibu tentang ASI dan menyusui menjadi kunci sukses untuk menyusui. Namun faktor lainnya yang juga memegang peranan penting dalam menyukseskan pemberian ASI eksklusif adalah kepercayaan diri ibu. Banyak ibu baru yang kerap bertanya-tanya, “Cukupkah ASI saya? Kalau cukup, kenapa bayi saya menangis terus?” Bahkan banyak ibu yang mengeluhkan sakitnya puting payudara yang lecet akibat proses adaptasi menyusui.

Hal-hal ini dapat menurunkan kepercayaan diri ibu. Padahal, kuantitas dan kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik dan mental ibu. Dokter spesialis anak dan konselor laktasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya, Fransiska Farah mengatakan, bu menyusui itu harus selalu memiliki pemikiran dan afirmasi yang positif, artinya harus selalu bahagia.

“Kebahagiaan itu akan memicu keluarnya hormon oksitosin yang melancarkan ASI. Kondisi Anda yang tenang, relaks, dan sabar, sangat disukai bayi saat ia ingin menyusu. Jadi, inilah kunci utama menyusui. Asal tahu saja, bayi bisa merasakan hal ini, lho,” ujarnya dalam keterangan resmi. Dia juga mengingatkan untuk menghilangkan segala rasa khawatir, panik, serta pikiran-pikiran negatif selama menyusui.

Fransiska Farah mengatakan konsep ASI seperti supply and demand. Begitu payudara kosong, ASI akan segera mengisinya lagi. “Maka itu, penting memastikan pengosongan payudara dilakukan sesering mungkin. Semakin sering disusui, maka ASI akan semakin terus diproduksi,” katanya.

Namun sebaliknya, semakin jarang dan semakin panjang interval waktu antara menyusui ke menyusui berikutnya, maka akan menyebabkan waktu pengisian ASI akan semakin lambat dan volume ASI berkurang. ASI akan terproduksi dengan baik, jika pengosongan ASI di payudara juga baik. Pengosongan baik dapat terpenuhi jika bayi bisa melekat atau menghisap dengan baik di payudara. “Posisi dan pelekatan bayi ke payudara menjadi kunci dasar kesuksesan menyusui dan produksi ASI,” lanjut Fransiska Farah.

Berikut ini teknik mengosongkan payudara agar produksi ASI semakin optimal dari dr. Farah:

  • Selalu upayakan payudara terasa kosong atau habis sebelum Anda memberikan ASI dari payudara di sisi lainnya.
  • Habiskan waktu setidaknya 10 menit sebelum berpindah memberikan ASI dari payudara di sisi lainnya.
  • Pastikan bayi menyusu di kedua payudara Anda setiap waktu menyusu agar produksi ASI di kedua payudara seimbang.
  • Bila bayi terlihat kenyang sebelum ASI di payudara Anda terasa kosong, sebaiknya Anda lanjutkan dengan memompa payudara setelah selesai menyusui.
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."