CANTIKA.COM, Jakarta - Ibu hamil yang konsumsi minuman kafein terlalu banyak bisa memicu risiko kesehatan bayi di dalam kandungan. Berdasarkan penelitian yang dimuat di Journal of Endocrinology, konsumsi kafein berlebihan selama kehamilan berpotensi mengganggu perkembangan hati janin dan meningkatkan risiko terkena penyakit hati saat anak sudah dewasa.
Dalam studi yang dilansir laman Science Daily, peneliti menempatkan tikus hamil sebagai objek penelitian. Mereka menemukan bayi tikus lahir dengan berat lebih rendah, perubahan tingkat hormon pertumbuhan dan stres, serta mengalami gangguan perkembangan hati.
Konsumsi kafein setara 2-3 cangkir kopi bisa mengubah hormon stres dan pertumbuhan serta meningkatkan risiko penyakit hati pada masa dewasa. Studi sebelumnya mengindikasikan asupan kafein saat hamil sebanyak 300 miligram atau setara 2-3 cangkir kopi per hari, bisa menyebabkan bayi lahir dengan bobot lebih rendah.
Penelitian pada hewan menunjukkan konsumsi kafein prenatal mungkin memiliki efek jangka panjang yang lebih merusak pada perkembangan hati dengan peningkatan kerentanan terhadap penyakit perlemakan hati, suatu kondisi yang biasanya terkait dengan obesitas dan diabetes. Namun, peneliti mengakui hubungan mendasar antara paparan kafein prenatal dan gangguan perkembangan hati masih belum dipahami.
"Hasil studi kami menunjukkan kafein prenatal menyebabkan aktivitas hormon stres berlebihan pada ibu, yang menghambat aktivitas hormon hati IGF-1 untuk perkembangan hati sebelum kelahiran," kata Dr. Wen Yinxian, penulis studi tentang kafein pada kehamilan itu.
Penemuan peneliti itu sekaligus mengkonfirmasi paparan kafein prenatal menyebabkan berat badan lahir lebih rendah dan gangguan perkembangan hati sebelum kelahiran. Tapi, penemuan itu perlu dikonfirmasi pada tubuh manusia.
"Kafein prenatal tidak baik untuk bayi meskipun penemuan itu masih perlu dikonfirmasi pada manusia. Saya akan merekomendasikan wanita sebaiknya menghindari kafein selama kehamilan," tutur Wen.
ANTARA