CANTIKA.COM, Jakarta - Di antara pasangan ataupun ikatan pernikahan kerap diwarnai rasa cemburu. Banyak juga yang bilang cemburu tanda sayang agar hubungan semakin harmonis dengan pasangan. Sayangnya, rasa cemburu menimbulkan perasaan tak nyaman pada kedua pihak yang menjalani hubungan. Benarkah rasa cemburu dibutuhkan atau hanya sekadar alasan? Bila cemburu muncul, Anda perlu tahu cara mengatasinya.
Rasa cemburu pasti pernah dirasakan oleh hampir semua pasangan di dunia. Rasa ini merupakan hal yang lumrah terjadi sampai akhirnya menciptakan kalimat ‘cemburu tanda sayang’. Rasa cemburu merupakan suatu emosi kompleks yang meliputi kemarahan, rasa malu, dan ketakutan akan ditinggalkan. Perasaan cemburu dalam percintaan biasanya dipicu saat seseorang hubungannya terancam karena keberadaan orang lain.
Kalimat ‘cemburu tanda sayang’ sebenarnya kurang tepat karena emosi cemburu sebenarnya diperlukan bukan sebagai bukti cinta melainkan sebagai salah satu cara memotivasi diri untuk berusaha mempertahankan hubungan yang dianggap penting.
Namun, tidak semua rasa cemburu yang dialami adalah sesuatu yang sehat. Kecemburuan bisa diakibatkan suatu ancaman yang belum tentu benar dan mungkin hanya buah pemikiran saja. ‘Cemburu tanda sayang’ tidak selamanya terkesan romantis. Terkadang rasa cemburu justru malah berujung pada keinginan memutuskan hubungan dengan pasangan untuk menghindari rasa sakit hati. Cemburu yang tidak sehat bisa muncul ketika perasaan tersebut begitu berlebihan dan mulai menimbulkan masalah di berbagai aspek kehidupan.
Rasa cemburu yang berlebih dan tidak sehat tidak dapat divalidasi dengan alasan ‘cemburu tanda sayang’. Justru rasa cemburu yang berlebih dapat menjadi suatu masalah dalam hubungan percintaan dan bisa berakar dari sesuatu yang tidak sehat.
Rasa cemburu yang tidak sehat atau berlebih biasanya dapat muncul karena ketakutan bahwa Anda tidak bisa memuaskan pasangan, rasa kurang percaya diri, keterikatan berlebih dengan pasangan, dan sebagainya.