CANTIKA.COM, Jakarta - Selain mengemban amanah sebagai salah satu petinggi di jajaran manajemen PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), Fetty Kwartati juga aktif berorganisasi hingga menekuni hobinya sebagai lapangan usaha baru. Di luar MAP, Director of Investor Relations & Corporate Communications ini tergabung ke dalam perkumpulan Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), organisasi internasional nirlaba CISV yang fokus pada pendidikan dan perdamaian dunia lewat persahabatan lintas budaya. Di hari batik yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, Fetty pun membagikan kisahnya membawa batik motif burung hong di New York Fashion Week atau NYFW
Perempuan 51 tahun ini hobi mengoleksi batik sejak tahun 2000. Ia memulai untuk meneruskan koleksi yang ditinggalkan omanya saat meninggal. “Mula-mula saya koleksi batik lawasan. Kemudian lama-lama makin susah didapatkan batik lawasan dan harganya makin tidak terukur. Harganya suka-suka yang jual dan beli, tidak ada dasarnya,” kata Fetty kepada Cantika di kantornya di Sahid Sudirman Center, Selasa 24 September 2019.
Kemudian ia mulai berpikir untuk mengoleksi batik, selain lawasan sebagai bentuk apresiasi kepada pengrajin dan keindahan Wastra Nusantara. Dua tahun terakhir ini, Fetty Kwartati mengembangkan hobi mengoleksinya menjadi merek batik bernama Batik Warisan.
Fetty Kwartati Director of Investor Relations & Corporate Communications PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP). Tempo/Muhammad Hidayat
“Produksi Batik Warisan di sejumlah pengrajin di Pekalongan. Jenisnya batik tulis halus. Karena sudah memproduksi sendiri, challenge-nya, bukan lagi berburu batik. Tapi bagaimana membuat batik dan motif yang bagus. Belum ada target produksi, kebanyakan saat ini melihat hasil produksi yang bagus, saya pilih untuk koleksi pribadi,” tukasnya diiringi senyuman.
Di tahun ini, Batik Warisan milik Fetty turut hadir di ASC New York Fashion Week 2020. Pagelaran busana 11 desainer muslim Indonesia di salah satu rangkaian NYFW 2020. Berkolaborasi dengan desainer Leny Rafael, Batik Warisan membawa motif burung hong yang sarat makna.
"Batik Warisan mengangkat tema burung hong atau phoenix karena dalam tradisi Tionghoa diyakini sebagai simbol keabadian dan keindahan," kata Fetty. Dengan tema Cultural Glamor, Fetty dan Leny memadukan unsur tradisi lewat motif batik dipadu dengan desain dan material rancangan yang glamor.
Kolaborasi Batik Warisan & Leny Rafael di ASC New York Fashion Week 2020. (Dok. Leny Rafael)
Material bahan yang dipakai Leny di antaranya sutra, organza hingga katun. Ia juga menambahkan detail kristal sebagai komponen yang melengkapi motif batik. Pilihan desainnya pun beragam mulai dari outer, rok high waist dengan lipit, ruffle hingga puff di bagian lengan.
“Saya memilih tren warna di tahun mendatang sesuai temanya Spring/Summer 2020 yang mencakup biru pudar, hijau, oranye, dan off white. Sementara itu, 12 koleksi yang dibawa konsisten menawarkan gaun dan pakaian siap pakai,” ucap Leny dalam keterangan rilis yang diterima Cantika.
NYFW 2020 menjadi pengalaman pertama Fetty berada di backstage pekan mode dunia. Fetty merasakan excited sekaligus menantang bisa membantu memastikan 12 model sesuai look yang disepakati dalam waktu singkat. “Semuanya serba cepat di belakang panggung. Apalagi di satu tempat, 11 desainer bersama-sama menyiapkan show mereka. Seru dan menantang,” tandasnya.