CANTIKA.COM, Jakarta -Masalah jerawat merupakan permasalahan kulit wajah yang sering kali dikeluhkan banyak perempuan. Pada dasarnya, jerawat adalah penyakit peradangan kronis pada pori-pori folikel rambut yang tersumbat dan sering ditandai dengan terbentuknya beberapa kondisi seperti komedo, papul, pustul, dan nodul.
Penyebab munculnya jerawat multifaktor bisa dari gaya hidup ataupun faktor genetik. “Beragam penyebab jerawat bisa dari bakteri, hormon, kurang tidur, pemakaian kosmetik secara berlebihan, dan asupan makanan seperti gorengan dan berlemak yang tidak dikendalikan,” kata dokter kulit Shinta Damayanti saat ditemui dalam acara peluncuran perawatan Auto Microneedle dan Microneedle RF di Erha Derma Center, Jakarta Selatan, Selasa 8 Oktober 2019.
Menariknya, saat disinggung soal faktor genetik yang memicu timbulnya jerawat, dokter Shinta menerangkan yang dimaksud dengan genetik itu adalah jenis kulit, bukan jerawat.
“Sebetulnya bukan jerawatnya yang genetik, tapi kulit berminyak. Kalau orang tua yang tendensi kulit berminyak, biasanya anaknya kulit berminyak. Tapi kembali lagi, kalau kulit berminyak dan dirawat, maka jerawat enggan muncul. Jadi belum tentu orang tua jerawat, anak juga jerawatan. Tergantung perawatan kulit sejak dini,” jelasnya.
Menurut dokter Shinta, kulit berminyak memang lebih rentan memicu jerawat di wajah dibandingkan kulit wajah lain. Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya pemakaian skincare atau produk perawatan kulit kepada remaja sejak dini.
Selain meluruskan soal salah kaprah jerawat yang genetik, dokter Shinta juga mengingatkan pengaruh hormon pada jerawat tidak hanya milik perempuan yang akan atau sedang menstruasi, tetapi juga bisa terjadi pada pria.
“Hormon laki-laki juga berperan penting dalam kehadiran jerawat. Kalau hormon testosteron tinggi karena mengonsumsi pil untuk otot-otot pas nge-gym, bisa jadi gampang jerawatan,” tandasnya.
