Pro Kontra Bahaya Ibu Hamil saat Memakai Ponsel Terlalu Lama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di era serba digital ini, ponsel menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan setiap orang. Termasuk ibu hamil yang kerap memanfaatkan ponsel untuk menelusuri  informasi terbaru seputar kehamilan, kesehatan, persiapan persalinan hingga mencari tips dan trik sebagai orang tua.

Namun seperti yang kita ketahui bersama, penggunaan ponsel terlalu lama atau terlalu dekat ke mata mengundang sejumlah risiko kesehatan, terlebih bagi ibu hamil. Menatap layar dengan sinar biru tersebut bisa membahayakan mata Anda. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang terlalu lama menggunakan ponsel rentan melahirkan anak dengan gangguan perilaku.

Melansir laman Times of India, para ilmuwan di Denmark meneliti kaitan paparan ponsel di masa prenatal dan postnatal dengan masalah perilaku nak-anak. Penelitian ini dilakukan pada sekelompok perempuan yang memiliki anak berusia sekitar tujuh tahun. Mereka diberi kuesioner tentang kesehatan dan perilaku anak-anak mereka, serta riwayat pemakaian telepon mereka. Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak perempuan yang lebih terpapar ponsel saat di dalam kandungan dan setelah dilahirkan memiliki kecenderungan hiperaktif dan memiliki beberapa masalah dalam berperilaku.

Namun studi ini tidak dianggap benar sepenuhnya, menurut pakar lainnya. Sebab microwave, televisi, laptop, maupun ponsel sama-sama memancarkan gelombang radio tingkat rendah yang disebut radiasi elektromagnetik non-pengion. Tingkat radiasinya pun lebih ringan dibandingkan rontgen dan CT Scan.

Kedua penilaian ilmuwan ini tidak bisa kita abaikan begitu saja. Oleh karena itu, bagi ibu hamil tak ada salahnya membatasi penggunaan ponsel secara berkala. Ada sejumlah kiat yang bisa dilakukan di antaranya mengirim pesan lewat SMS atau telepon rumah untuk berkomunikasi, jangan terlalu lama bermain media sosial hingga mengurangi cara penggunaan yang mengurangi radiasi di sekitar kepala atau tubuh.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."