CANTIKA.COM, Jakarta - Seorang ibu bisa hamil kembali, meski baru melahirkan. Kondisi ini menyebabkan ibu hamil perlu menyusui bayinya yang masih kecil. Hal ini pernah dialami oleh artis Zaskia Adya Mecca pada tahun 2017 lalu. Ia hamil anak keempat saat masih menyusui anak ketiganya. Istri dari Hanung Bramantyo ini pun memilih untuk tetap menyusui bayi saat hamil.
Dari kasus di atas timbul pertanyaan, benarkah menyusui saat hamil aman bagi ibu? Ketika hamil, tubuh akan tetap memproduksi Air Susu Ibu (ASI), sehingga ibu bisa menyusui bayinya. Janin yang ada dalam kandungan pun tetap bisa mendapatkan semua gizi yang dibutuhkannya dari tubuh ibunya.
Pada umumnya, tidak ada masalah untuk menyusui saat hamil. Selama Anda sanggup melakukannya, tentunya dengan izin dokter, maka Anda bisa terus menyusui bayi saat hamil. Namun, menyusui dapat memicu pelepasan hormon oksitosin yang mampu menyebabkan kontraksi ringan.
Baca Juga:
Tubuh akan melepas hormon oksitosin untuk mengeluarkan ASI ketika ibu menyusui. Hormon ini merupakan hormon dikeluarkan selama persalinan.
Untungnya, hingga tubuh siap untuk melahirkan (sekitar 38 minggu), hormon oksitosin tidak memiliki banyak pengaruh pada rahim. Sebab jumlah oksitosin yang dilepas tidak cukup merangsang persalinan dalam keadaan normal.
Selain itu, tak ada bukti yang menunjukkan adanya peningkatan risiko keguguran pada ibu yang menyusui saat hamil, meski terjadi peningkatan kontraksi yang disebabkan produksi hormon oksitosin.
Dalam kehamilan yang tidak berisiko atau berisiko rendah, menyusui saat hamil juga bukanlah masalah yang berbahaya. Akan tetapi, kondisi tertentu mungkin dapat membuat Anda tidak bisa menyusui bayi saat hamil. Dokter akan mencegah Anda untuk menyusui saat hamil, jika Anda berisiko melahirkan prematur, mengandung bayi kembar, pernah mengalami keguguran hingga pernah melahirkan bayi prematur
Bila Anda memiliki kondisi tersebut, dokter mungkin akan menyarankan Anda menyapih bayi untuk sementara waktu. Sebagai upaya memastikan keamanan Anda menyusui saat hamil, sebaiknya berkonsultasilah pada dokter untuk menemukan jawaban yang tepat.