CANTIKA.COM, JAKARTA- Seiring berjalan waktu, industri fashion di mancanegara, termasuk Indonesia kian menyadari pentingnya menyuarakan isu menjaga lingkungan. Hal itu pula yang mendasari munculnya Fashion Rhapsody. Ide yang muncul karena adanya isu lingkungan dari industri fashion sebagai salah satu penyumbang limbah terbanyak di dunia. Konsep ini dicetuskan oleh empat orang perancang busana di Indonesia, yaitu Ariy Arka, Ayu Dyah Andari, Chintami Atmanegara, dan Yulia Fandy.
Dalam presentasi kali ini, desainer yang juga artis senior Chintami Atmanegara turut berpartisipasi dalam fashion show. Setelah bergabung dengan Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), Chintami semakin serius dalam menggeluti karier sebagai perancang busana.
Beberapa waktu lalu, tepatnya Februari 2019, Chintami mengangkat tema Stone atau Batu yang memakai tenun garutan. Sementara itu, untuk koleksi tahun 2019, ia mengangkat tema Pelangi.
"Warna-warna pelangi menggambarkan harmoni bumi, kebetulan aku lagi menghindari warna-warna di luar ini, ya. Lagi bereksplorasi warna pelangi atau earth tone yang lembut. Jadi, dalam satu look tampak warna gradasi," ucap Chintami saat ditemui usai show di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat 1 November 2019.
Chintami Atmanegara saat ditemui dalam acara Fashion Rhapsody: Harmoni Bumi di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Jumat 1 November 2019. TEMPO/Eka Wahyu Pramita
Chintami memakai bahan organza di bagian layer luar, di dalamnya menggunakan nilon potongan loose dengan teknik bordir dan kerancang. Desainer kelahiran Juni 1957 ini mengeluarkan tiga looks bersama tiga desainer lain di Fashion Rhapsody.
Selain busana modest dan muslim, Chintami juga membuat brand kedua khusus batik dengan nama Nagara. "Aku pengen eksplorasi kain Indonesia agar bisa dipakai sehari-hari, termasuk buat bekerja," imbuh perempuan kelahiran Jerman ini.
Road to Event Fashion Rhapsody: Harmoni bumi merupakan acara kedua dari rangkaian acara Fashion Rhapsody. Sebelumnya, Pre Event Fashion Rhapsody sudah dilaksanakan pada tanggal 30 April 2019 lalu. Acara tersebut berlangsung dari tanggal 29 Oktober 2019 - 3 November 2019 di Mal Kota Kasablanka.