CANTIKA.COM, Jakarta - Memiliki tubuh proporsional adalah hal yang diinginkan banyak orang. Untuk mencapainya, ada beberapa diet yang bisa dilakukan, agar keseimbangan antara kebutuhan makanan dan aktivitas, tetap terjaga. Sebab, menurunkan berat badan terlalu cepat, sangat berbahaya bagi tubuh Anda.
Diet ekstrem untuk menurunkan badan terlalu cepat, sangat tidak dianjurkan bagi siapa pun. Banyak kerugian yang bisa dirasakan, dan berdampak buruk pada kesehatan Anda.
Bukannya sehat, justru penyakit yang didapat. Jika Anda tidak ingin hal ini terjadi, mari pahami keenam alasan untuk tidak menurunkan badan terlalu cepat di bawah ini.
Seorang ahli gizi bernama Emmie Satrazemis, menyebutkan bahwa orang yang menurunkan berat badan terlalu cepat, akan sulit mempertahankan berat badannya itu.
Sebuah penelitian membuktikan, setelah menurunkan berat badan terlalu cepat, seseorang cenderung mengalami kenaikan berat badan. Ini merupakan “gerbang” dari banyaknya kerugian yang bisa Anda rasakan, jika menurunkan berat badan terlalu cepat.
1. Terbentuknya batu empedu
Salah satu komplikasi paling umum saat seseorang menurunkan berat badan terlalu cepat, ialah terbentuknya batu empedu. Hal ini bisa terjadi, jika Anda menurunkan berat badan sampai 1,3 kg per minggu. Batu empedu merupakan kerikil padat, dan terbuat dari kolesterol yang terbentuk di kantong empedu.
2. Merusak hati
Dengan menurunkan berat badan terlalu cepat, hati seseorang dapat rusak. Hal ini disebabkan oleh perubahan jumlah lemak dalam darah Anda, yang terlalu drastis. Apalagi kalau perubahan berat badannya, mencapai 1,8 kg per minggu.
3. Kehilangan gizi penting
Banyak sekali program diet cepat, yang mengharuskan seseorang tidak mengkonsumsi beberapa tipe makanan sekaligus. Hal ini akan membuat Anda kehilangan beberapa gizi, vitamin dan zat mineral penting yang sangat dibutuhkan tubuh.
Contohnya, jika melakukan diet produk susu, maka Anda akan kekurangan kalsium. Sementara itu, diet karbohidrat, bisa membuat Anda kekurangan serat. Perlu diingat, bahkan dalam diet kalori rendah saja, sangat penting bagi Anda untuk tetap mendapatkan gizi seperti vitamin D, vitamin B-12, folat dan zat besi.
Beberapa hal ini, bisa terjadi jika Anda tidak mendapatkan cukup gizi penting dalam tubuh, seperti kurang gizi, rambut rontok, letih luar biasa, sistem kekebalan tubuh terganggu, dan tulang melemah.
Dalam kasus yang sangat ekstrem, malnutrisi bisa terjadi pada tubuh dengan penurunan berat badan terlalu cepat.
4. Melambatnya metabolisme
Tubuh yang tidak terbiasa mendapatkan asupan kalori rendah, akan merasa kaget. Biasanya, penurunan berat badan yang sangat cepat, datang dari kekurangan kalori yang ekstrem. Tentu saja, hal ini bisa berdampak buruk. Tubuh akan melihat hal ini sebagai tanda bahwa Anda tidak bisa mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak. Alhasil, tubuh akan masuk dalam “mode kelaparan”.
Berita buruknya, ketika mode ini sudah muncul, metabolisme akan melambat, sebab tubuh butuh menyimpan energi.
Jangan memotong lebih dari 500 kalori per hari. Sebab, dengan mengurangi sekitar 500 kalori dari asupan makanan per hari saja, Anda sudah mampu menurunkan sekitar 0.4 kg per minggunya. Tentunya langkah ini dibarengi dengan kombinasi diet dan olahraga teratur.
Memang, cara ini terdengar tidak instan. Namun, untuk jangka panjang, akan terlihat perbedaan mencolok pada tubuh Anda.
5. Komplikasi psikologis
Diet yang memotong banyak kalori, memang bisa membuat seseorang mengalami penurunan berat badan. Namun, akan ada komplikasi psikologis yang muncul, akibat hal ini.
Dalam sebuah studi, para pelaku diet mengaku, diet yang memotong banyak kalori, membuat mereka tidak bisa “setia” dengan tipe diet ini. Alhasil, mereka “balas dendam” dengan mengkonsumsi banyak makanan, setelah melakukan diet tersebut. Berat badan berlebih pun datang lagi.
6. Kehilangan massa otot
Saat diet, tentu saja yang ingin Anda hilangkan adalah lemak yang mengendap dalam tubuh, bukan otot yang membuat tubuh Anda proporsional. Namun sayangnya, ketika menurunkan berat badan terlalu cepat, massa otot bisa saja hilang.
Hal ini bisa terjadi karena tubuh kekurangan kalori. Otomatis, tubuh akan memecah otot menjadi energi dan bahan bakar untuk Anda.