CANTIKA.COM, Jakarta - Penyanyi dangdut Nella Kharisma menerapkan syarat khusus ketika membuat kostum panggung. Penyanyi asal Jawa Timur ini memilih membeli bahan kiloan dan menjahit sendiri agar kostum panggungnya berbeda dari penyanyi lain. Di awal Februari 2019, Tempo.co meliput kegiatan Nella Kharisma saat berbelanja di Toko Kain Kiloan Jogja yang berada di Jalan Urip Sumoharjo Nomor 51, Yogyakarta.
Dalam memilih bahan dan mendesain kostum panggung, Nella Kharisma menceritakan ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi. "Yang penting enteng, tidak ribet, adem, enak dipakai dan enak dilihat," kata Nella Kharisma, pada awal Februari 2019.
Ia menjelaskan, kostum penyanyi dangdut tidak selalu identik dengan busana yang glamor atau vulgar. “Kostum panggung penyanyi dangdut mestinya tergantung konsep acaranya,” ujar Nella Kharisma. "Kalau saya diminta pakai busana yang glamor, ya glamor. Kalau tidak, saya pakai busana kasual saja."
Ketika berburu bahan untuk kostum panggung, Nella Kharisma meneliti jenis bahan dan efek yang ditimbulkan ketika sudah jadi pakaian. Ia juga tak memikirkan harga kain tersebut asalkan sesuai dengan seleranya.
Penyanyi dangdut Nella Kharisma blusukan di Yogya untuk membeli kain kiloan Jumat 1 Februari 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono
"Toh orang juga enggak tahu ini bahan mahal atau murah. Yang penting buat saya enak dipakai, nyaman, bagus," ucap penyanyi berusia 25 tahun ini.
Untuk soal warna, pelantun Konco Mesra itu juga punya warna andalan. “Kalau memilih bahan untuk baju panggung, saya paling suka warna kuning karena cerah di kulit," ucap Nella Kharisma. "Tapi saya juga mau kalau ada warna netral, seperti krem dan hitam," tambah ia
Bahan kain yang sudah dia beli biasanya dibawa ke penjahitnya untuk dibuatkan desain sesuai keinginannya. “Sengaja buat sendiri biar tak sama dengan orang lain,” tutur perempuan asal Kediri ini.
Sementara itu, pemilik Toko Kain Kiloan Jogja, Sri Winarni atau Wiwin, 49 tahun, mengisahkan saat itu Nella Kharisma membeli sejumlah kain kiloan yang terdiri dari beberapa jenis. Antara lain brokat 3,3 kilogram, bahan jaguar 5 kilogram, dan katun linen 0,65 kilogram, dengan harga berkisar Rp 1 jutaan.
Menurut Wiwin, kain kiloan bukan berarti bahannya murahan. “Justru kain kiloan sebenarnya banyak dari sisa ekspor. Hanya saja harganya lebih murah karena dihitung perkilo, bukan permeter,” tandas ia.
PRIBADI WICAKSONO (KONTRIBUTOR)