CANTIKA.COM, Jakarta - Para ahli menyebut ada orang yang biasa stres atau depresi saat menghadapi cuaca tertentu. Gangguan itu dinamakan seasonal affective disorder. Kebanyakan dari orang-orang ini mengalami gangguan tersebut pada musim dingin di negara empat musim dan musim hujan di negara tropis, seperti Indonesia.
Dr. Harry Horgan, psikolog dari German Neuroscience Center, menerangkan memang benar cuaca tertentu bisa mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
“Tidak bisa disanggah kalau disrupsi cuaca tertentu berhubungan dengan rutinitas dan aktivitas seseorang, yang juga memiliki kaitan dengan kesehatan mental dan berkontribusi dengan faktor perubahan mood atau suasana hati,” ujar ia dikutip dari Gulf News.
Ketika suhu udara menurun pada cuaca yang buruk, orang juga umumnya mencari pelampisan dengan menghangatkan diri di tempat tidur atau mencari makanan yang hangat.
“Cuaca dingin juga memicu kebiasaan makan yang berlebihan. Ketika temperatur udara rendah, otak mengingatkan kalau hujan berarti dingin dan tidak nyaman untuk berpergian. Karena banyak orang yang lebih memilih untuk berada di dalam ruangan, lebih banyak juga waktu untuk mengakses makanan ringan yang sebenarnya tidak diperlukan,” jelas Sneha John, psikologis anak dan dewasa Lifework Holistic Counseling Center.
Demi mengatasi perubahan suasana hati yang terjadi selama musim hujan ini, cara paling efektif adalah dengan mengakui efek hujan dapat mempengaruhi suasana hati. Karena keinginan untuk mengkonsumsi makanan sangat tinggi pada musim ini, Anda bisa saja menahan selera dengan berpikir meskipun udara di luar dingin, Anda tidak memerlukan tambahan kalori.
Pemikiran seperti ini bisa membuat Anda terhindar dari makanan yang tinggi karbohidrat dan gula yang umum dikonsumsi saat suhu dingin. Selain itu, pastikan rutinitas tidak terganggu dan tetaplah mengerjakan tugas keseharian meski berada di dalam ruangan. Hal ini akan membuat Anda tetap aktif dan produktif saat musim hujan seperti pada Desember ini.