CANTIKA.COM, Jakarta - Yoghurt merupakan olahan fermentasi susu yang menyegarkan dan kaya manfaat. Bagi sebagian ibu mungkin ragu memberi yoghurt untuk bayi karena khawatir akan mengganggu pencernaannya.
Sebenarnya, boleh-boleh saja memberi yoghurt pada bayi. Pasalnya, sebagian besar bayi mulai dapat mengkonsumsi yoghurt setelah diperkenalkan pada makanan pendamping Air Susu Ibu atau ASI (MPASI) di sekitar usia 6 bulan. Meski begitu, banyak dokter yang menyarankan pemberian yoghurt pada bayi ketika usianya sudah menginjak 9 atau 10 bulan.
Yoghurt menjadi pilihan asupan yang sangat baik bagi bayi karena mengandung beragam gizi penting. Mulai dari protein, kalsium, hingga vitamin. Namun jangan sembarangan membeli dan memberikan produk yoghurt pada si kecil.
Ada beberapa syarat yang sebaiknya dipenuhi oleh orang tua ketika memberikan yoghurt untuk bayi. Apa sajakah syarat tersebut?
1. Pilihlah plain yoghurt
Jenis yoghurt harus tanpa rasa dan tambahan gula, alias plain yoghurt. Pada dasarnya, yoghurt telah mengandung gula alami dalam bentuk laktosa. Penambahan gula dalam yoghurt bisa saja memicu terjadinya kerusakan gigi dan obesitas pada bayi.
Oleh sebab itu, Anda harus memeriksa ada atau tidaknya kandungan gula tambahan pada komposisi nilai gizi. Informasi ini umumnya tertera pada kemasan.
Bila tercantum tambahan gula dengan nama sirup jagung, tetes tebu atau tebu kristal, pemanis jagung, fruktosa, dekstrosa, madu, konsentrat jus buah, molase, sukrosa, maltosa, sirup malt, atau glukosa pada kemasan, orang tua juga sebaiknya tidak memberikannya pada bayi.
2. Gunakan pemanis alami
Sebagai tambahan pemanis pada yoghurt untuk bayi, Anda dapat menambahkan buah yang telah dihaluskan. Tetapi jika bayi sudah terbiasa melahap makanan padat, tambahkanlah potongan buah atau sayuran yang lunak dalam sajian yoghurt.
3. Awasi penggunaan madu
Hindari memberi madu sebagai pemanis bila bayi berusia di bawah 1 tahun. Pasalnya, madu mengandung bakteri yang bisa menyebabkan botulisme.
4. Jangan memberikan yoghurt tanpa lemak
Pada bayi berusia di bawah 2 tahun, hindari memberikan yoghurt tanpa lemak. Pasalnya, bayi membutuhkan kalori dan lemak dalam susu untuk pertumbuhannya.
Syarat lainnya adalah pastikan bahwa yoghurt telah melalui proses pasteurisasi, terbuat dari susu murni, dan mengandung probiotik.
Sebelum memberikan yoghurt, ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Langkah ini akan membantu Anda untuk mengetahui apakah buah hati memiliki alergi susu atau alergi makanan tertentu. Dengan ini, pemberian yoghurt untuk bayi bisa dilakukan dengan aman dan manfaatnya bisa didapat secara optimal.