CANTIKA.COM, Jakarta - Sanna Mirella Marin menjadi perdana menteri termuda. Usianya 34 tahun saat koalisi lima partai pimpinan Partai Sosial Demokrat memilihnya sebagai Perdana Menteri Finlandia, Senin, 9 Desember 2020.
"Saya tak pernah berpikir tentang usia dan jenis kelamin," kata Marin seusai pemilihan. "Saya (hanya) memikirkan alasan terjun ke politik dan hal-hal yang membuat kami memenangi kepercayaan pemilih," ujarnya kepada stasiun televisi pemerintah, YLE.
Mantan Menteri Transportasi dan Komunikasi itu menggantikan Antti Rinne, yang melepas kursi perdana menteri seusai pemogokan pegawai Posti, perusahaan pos milik pemerintah, selama dua pekan pada November 2019. Rinne dianggap gagal menangani sengketa antara karyawan dan pemimpin Posti berkaitan dengan rencana perusahaan mengubah sebagian karyawan menjadi pekerja kontrak dengan upah lebih rendah. Rinne, yang mantan Ketua Serikat Buruh Finlandia, diduga tahu rencana itu dan diam-diam menyetujuinya.
Dengan terpilihnya Sanna Mirella Marin sebagai pemimpin negeri itu, lima partai besar Finlandia kini dipimpin perempuan: Katri Kulmuni, 32 tahun, di Partai Tengah; Maria Ohisalo (34) di Liga Hijau; Li Andersson (32) di Aliansi Kiri; dan Anna-Maja Henriksson (55) di Partai Rakyat Swedia Finlandia. Bahkan Marin kini memimpin kabinet yang terdiri atas 12 perempuan dan 7 laki-laki.
"Dia benar-benar bagus kalau berdebat di tengah para lelaki pemimpin partai, dan membuat Anda merasa bisa menempatkannya di situasi apa pun dan dia akan baik-baik saja," kata Miapetra Kumpula-Natri, rekan Sanna Mirella Marin sesama anggota Sosial Demokrat, kepada Politico.
Karier Sanna Mirella Marin yang meroket ini dimulai sejak masa kuliahnya di University of Tampere, Finlandia. "Saya mulai berpolitik sejak usia muda, sekitar 20 tahun," tulis Marin di blognya, Sannamarin.net. Tapi jalannya tak langsung ke politik.
"Seperti banyak orang Finlandia lain, keluarga saya penuh dengan cerita sedih," ucap perempuan kelahiran Helsinki, 16 November 1985, itu. "Ibu saya dibesarkan di panti asuhan dan orang tua saya bercerai ketika saya masih anak-anak karena ayah saya punya masalah dengan alkohol."
Sejak itu, Sanna Mirella Marin diasuh ibu bersama pasangan perempuannya. "Ini mungkin sangat mengejutkan bagi sebagian orang yang konservatif," katanya. Dengan kondisi ini, dia merasa kesulitan berbicara terbuka tentang orang tuanya. Tapi, "Dibesarkan di sebuah ‘keluarga pelangi’, saya menyerap nilai kesetaraan dan hak asasi manusia," ujar Marin kepada surat kabar Helsingin Sanomat.
Kurang jelas siapa orang tua dan saudara Sanna Mirella Marin. Belum ada media, bahkan blognya yang menyebut hal itu. Masa kecil Marin dihabiskan di Pirkkala, kotamadya di selatan Finlandia, sebelum pindah ke Tampere, kota terbesar kedua negeri itu. Sanna Mirella Marin kuliah di University of Tampere hingga meraih master ilmu administrasi. Dia sarjana pertama dari keluarganya.
Selanjutnya: Sanna Mirella Marin Saat Remaja
Halaman