CANTIKA.COM, Jakarta - Makanan yang dikonsumsi anak akan berdampak besar pada kesehatannya selama masa remaja dan dewasa. Makanan bergizi membantu anak-anak dan remaja tumbuh dan berkembang dengan baik. Nutrisi yang baik juga membantu mencegah masalah anak dan remaja seperti gangguan makan, obesitas, gigi berlubang, dan anemia kekurangan zat besi
Selain itu, pola makan yang sehat penting dalam mencegah beberapa masalah gizi yang dapat menyebabkan seperti perawakan pendek atau stunting dan pubertas yang tertunda, defisiensi nutrisi dan dehidrasi, ketidakteraturan menstruasi, kesehatan tulang yang buruk, peningkatan risiko cedera, dan kinerja akademis yang buruk.
Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Saptawati Bardosono mengatakan apabila anak kekurangan gizi dapat menyebabkan mereka rentan terkena infeksi.
"Sebaliknya jika anak sering mengalami infeksi kebutuhan nutrisi meningkat tapi nafsu makan menurun dan penyerapan tidak adekuat dapat menyebabkan kekurangan gizi," ucap Saptawati.
Ahli gizi Prof Saptawati Bardosono Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saat ditemui usai acara Master Class Stimulasi dan Nutrisi Fondasi Penting di Masa Toddler dan Pra-Sekolah untuk Mendukung Masa Depan Anak Indonesia, Senin 27 Januari 2020 (TEMPO/Eka Wahyu Pramita)
Lalu, strategi apa yang bisa dilakukan orang tua untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia balita dan prasekolah? Berikut 5 tips dari Saptawati yang bisa Anda praktikkan untuk buah hati.
1. Pilih bahan makanan segar dan baca label makanan dengan cermat
Tidak ada yang lebih bergizi dibanding mengolah masakan dari bahan makanan yang segar. Sementara membaca label makanan memberi informasi yang berguna untuk membantu Anda memilih makanan sesuai kandungan gizi yang dibutuhkan.
2. Selalu menyediakan buah dan sayur
Tak hanya kaya akan serat, menurut Saptawati buah dan sayuran segar sudah terbukti menjadi sumber vitamin seperti C dan A dan juga mineral yang baik untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.
3. Bantu anak menghabiskan porsi hidangan yang sesuai
Anak akan memberi reaksi alamiah (gerakan/gesture) terhadap hidangan makanan yang disajikan baik rasa maupun kecukupan jumlah sesuai kebutuhan, bervariasi setiap waktu makan.
Menurut Saptawati, reaksi alamiah tersebut akan terganggu bila porsi makan tidak sesuai kebutuhan, konsumsi makanan pabrikan, restriksi makanan tertentu, menandai makanan tertentu sebagai makanan tidak sehat, dan waktu makan yang diburu-buru, terdistraksi atau sambil beraktivitas.
4. Jadi role model bagi anak
Anak lebih memberi perhatian pada makanan yang dikonsumsi oleh orang tuanya dibanding dengan yang dianjurkan hanya dengan kata-kata. "Orang tua jadi imitasi atau role model yang bisa memberikan contoh kebiasaan makan yang sehat," ucap Saptawati.
5. Lindungi anak dari infeksi dengan penuhi kebutuhan nutrisi
Anak yang nutrisinya baik dan kebutuhan gizinya terpenuhi lebih tahan terhadap infeksi. "Untuk itu orang tua perlu memenuhi kebutuhan gizi dengan beragam makanan seimbang termasuk melindungi anak dari infeksi," ucapnya.