CANTIKA.COM, Jakarta - Jalan Frederika Alexis Cull sebelum mengikuti kontes Puteri Indonesia pada 2019 tidaklah mudah. Perempuan 20 tahun ini harus meyakinkan dan mengantongi izin dari ayahnya, Psymon Peers.
Musababnya, keputusan Frederika Alexis Cull untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia bakal menggeser rencana keluarganya. Sejak lama, dia dan Psymon Peers merencanakan langkah hidup ke depan. Seusai menamatkan sekolah di British School Jakarta, Frederika akan kuliah di jurusan bisnis sambil memulai belajar usaha kecil-kecilan.
Rencana mereka awalnya berjalan mulus. Frederika Alexis Cull diterima di jurusan International Business Lancaster University, Inggris. Dia pun sudah menggodok rencana bisnisnya di Bali. "Saya mau bikin usaha food truck," katanya.
Namun keputusan untuk ikut kompetisi Puteri Indonesia membuat Psymon Peers gamang. Kalau pun tak menang menjadi Puteri Indonesia, paling tidak Frederika mesti cuti kuliah selama satu tahun karena dikontrak Yayasan Puteri Indonesia. Jika menang, cutinya harus bertambah menjadi dua tahun.
Frederika Alexis Cull di ajang Miss Universe 2019 (Instagram @officialputeriindonesia)
"Saya berusaha menjelaskan keuntungan menjadi Puteri Indonesia, saya bisa berkampanye dan mendapat banyak sekali pengalaman dari sana," kata Frederika. Satu hal lagi yang membuat Psymon Peers akhirnya merestui anak semata wayangnya itu untuk mengikuti kontes tersebut, adalah cita-cita agar anak Indonesia memiliki akte kelahiran.
Sebab itu, Psymon Peers mengajukan satu syarat sebelum Frederika Alexis Cull melangkah lebih lanjut. Anak tunggal pasangan Psymon Peers yang berdarah Inggris dan Yulia yang berasal dari Lampung, ini tak boleh menjalaninya setengah-setengah. Dia harus mengerahkan semua kemampuannya dalam kontes.
Syarat itu manjur dan membawa Frederika Alexis Cull memecahkan rekor capaian Indonesia. "Karena itu saya bisa sampai di posisi sekarang. Saya ingin yang terbaik," ujarnya.